Jumat, 29 April 2011

Allah tidak berubah ketika mencipta alam semesta

Pertanyaan:
Seseorang berkata: "Anda
mengatakan bahwa Allah tidak MENGALAMI PerubahAN, tapi sebelum MENCIPTA alam semesta Ia tidak mencipta apa-apa dan kemudian Dia menciptakan air,` arsy, dll MAKA Dia berubah dari status "TIDAK ADA ciptaan-" KEPADA Mencipta (DARI NON AKTIF KEPADA AKTIFITAS)

Jawaban: Jawabannya adalah tindakan (AKTIFITAS) Allah TIDAK memiliki awal atau akhir.
Tindakan Allah tidak seperti
tindakan kita. tindakan-Nya tidak berurutan atau dibatasi oleh waktu SEPERTI CONTOH MELAKUKAN ANU PADA 'JAM SEKIAN'. Itulah sebabnya mengapa dinyatakan dalam Al`aqidah-Murshidah, yang merupakan aqiidah ASWAJA` YANG OLEH ulama HADIS terkenal YAITU Ibn `Asaakir digunakan untuk mengajar di Yerusalem' :BAHWA tidak BISA DIKAITKAN PADA ALLAH PertanyaAN " DI Mana ? ",atau " kapan ? "

An-Nasafi berkata: "ALLAH tidak BERADA di suatu tempat, dan tidak diukur dengan waktu." Hal ini karena waktu adalah meLIPUTI pembaharuan
atau perubahan DENGAN ADANYA pembaharuan atau perubahan sesuatu yang lain.
Misalnya, hari diukur berdasarkan perubahan posisi matahari atau bulan. Jika matahari terbit LALU diikuti DENGAN terbenam, MAKA kita katakan bahwa satu hari telah berlalu, dan jika hal ini terjadi tujuh kali, maka kita mengatakan bahwa seminggu telah berlalu dan sebagainya. Elemen dan tubuh berada dalam keadaan konstan pembaharuan, karena keberadaan MEREKA, HANYA baru kemungkinan ADA,Anda tidak tahu dengan kepastian yang mutlak bahwa mereka akan ada di saat berikutnya atau tidak, Karena KEBERADAAN MEREKA dalam keadaan PEMBAHARUAN terus-meneruS, Itulah mengapa
konsep waktu selalu berlaku untuk MEREKA, mereka tidak dapat membebaskan diri dari WAKTU.
Mereka terus menerus DALAM keberadaan TERCAKUP WAKTU SEMENJAK MEREKA ADA KARENA adanya non-eksistensi (JAIZUL WUJUD),selama mereka ada TERSEBUT.

Ini adalah arti melewati waktu. DAN HAL Ini tidak UNTUK Allah, karena keberadaan Allah itu adalah suatu keharusan (WAJIBUL WUJUD), dan tidak mungkin bahwa Dia berhenti ada, seperti yang ditunjukkan oleh bukti-bukti di PEMBAHASAN lain. Dengan kata lain keberadaan-Nya tidak DALAM waktu, karena keberadaan-Nya tidak dalam keadaan pembaruan. Hal ini juga jelaS bahwa Dia tidak dapat diukur dalam hal waktu, karena waktu adalah ukuran perubahan relatif atau perpanjangan antara dua hal AWAL DAN AKHIR, dan Allah tidak dikaitkan dengan perubahan atau perpanjangan.

"Perhatikan bahwa tindakan Allah sendiri tidak describable, karena tindakan tidak dibatasi oleh waktu. SEMUANYA adalah tindakan tanpa bagaimana
(bilaa kayf). kurangnya
pemahaman kami ini bukan
masalah UNTUK argumen yang disajikan, dan kita pasti bisa mengerti, TINDAKAN ALLAH tidak ada awal PERMULAAN. Kemudian kami berhenti di situ, dan tidak menggali LEBIH JAUH, atau mengatakan "bagaimana ?" SEBAB Ada hal-hal dalam ciptaan ALLAH yang berada di luar genggaman kami, seperti perilaku Quark, jadi apaPUN tentang Pencipta, tidak menyerupai apapun DARI CIPTAANNYA.
Contoh DI ANTARA sesuatu di luar jangkauan kita, adalah apa yang firman Allah berikut in:
"WA JA'ALAD DHULUMATI WAN NUR" Artinya: "Allah menciptakan kegelapan dan cahaya" (Al-An`aam, 1) Namun para ulama menyebutkan hal lain sebagai ciptaan pertama Allah, seperti air, air atau benda fisik apapun, ADALAH HAL LAIN DARI kegelapan atau cahaya, INI berada di luar pemahaman kita, bahkan di luar imajinasi kita, tapi BUKAN BERARTI BAHWA itu tidak benar, sebagaimana yang dijabarkan dalam firman Allah dan fakta bahwa KESEMUANYA adalah peristiwa yang membutuhkan Pencipta, sebagaiMANA sebelumnya TELAH DI ADAKAN. "
Cara lain untuk MENJAWAB
semua ini adalah bahwa ketika dunia datang menjadi ada, Allah tidak berubah, dan ALLAH MEMBUAT itu menjadi ada tidak memiliki bagaimana, seperti halnya untuk semua SIFAT-Nya.

Jika seseorang mengamati
pembuat ROTI,IA mengubah
kondisi dari (A): "tidak membuat ROTI" KEPADA (B): "membuat ROTI" maka ia harus pindah dari titik A pada waktunya, KEPADA titik B pada waktunya JUGA, Hal ini JELAS masuk akal.
NAH untuk berpikir bahwa pada titik A waktu ia "tidak membuat ROTI" dan PADA TITIK A JUGA IA "membuat ROTI," Bagaimana bisa SESUatu berada di dua KONDISI yang saling bertentangan pada titik di waktu YANG SAMA ? INILAH GAMBARAN AKIBAT jika seseorang mengatakan bahwa Allah MENGALAMI perubahan, atau bahwa tindakannya berurutan SEBAGAIMANA CONTOH TADI, dan para ulama Ahlussunnah sepakat bahwa Allah tidak pada waktu.
Apalagi, jika seseorang
mengatakan bahwa tindakan Allah mempunyai awal, ARTINYA ia mengatakan bahwa AWALNYA TIDAK ADA TINDAKAN, kemudian datang menjadi ada TINDAKAN. Ini berarti bahwa ALLAH membutuhkan pencipta, dan jika tindakan menciptakan memiliki awal, maka tindakanNYA juga akan membutuhkan pencipta, ini akan mengakibatkan bahwa tindakan ALLAH menciptakan segala sesuatu didahului dengan jumlah TINDAKAN tak terbatas untuk menciptakan, dan ini adalah mustahil. Satu-satunya solusi adalah dengan mengatakan bahwa tindakan Allah menciptakan tidak memiliki awal.

RENUNGAN: 'Ingin mimpi bertemu Rasulullah SAW

Siang itu, dengan wajah muram seorang murid bersimpuh di hadapan syaikhnya. Syaikh, dengan suara berwibawa bertanya,:Apa gerangan yang merisaukanmu ??
Wahai syaikh, sudah lama saya ingin melihat wajah Rasulullah walau hanya lewat mimpi. Tetapi sampai sekarang keinginan itu belum terkabul juga jelas si murid.
0Oo..rupanya itu yang engkau
inginkan. Tunggu sebentar…
Setelah diam beberapa saat,
berkatalah Syaikh :
Nanti malam, datanglah engkau kemari, Aku mengundangmu makan malam..
Sang murid mengangguk
kemudian pulang ke rumahnya.
Setelah tiba saatnya, pergilah dia ke rumah Syaikh untuk
memenuhi undangannya. Dia
merasa heran melihat Syaikh
hanya menghidangkan ikan asin.
Makan, makanlah semua ikan
itu..! Jangan sisakan sedikitpun!
'kata Syaikh kepada muridnya'
Karena tergolong murid taat, dia habiskan seluruh ikan asin yang disuguhkan, Selesai makan, dia merasa kehausan. Dia segera meraih segelas air dingin di hadapannya.
''Letakkan kembali gelas itu!
'perintah Syaikh' Kau tidak boleh minum air itu hingga esok pagi, dan malam ini kau tidur di rumahku!
Dengan penuh rasa heran,
diturutinya perintah Syaikh.
Malam itu dia tak bisa tidur,
Lehernya serasa tercekik
karena kehausan. Dia membolak balikkan badannya hingga akhirnya tertidur karena kelelahan.

Apa yang terjadi??!.
Malam itu dia bermimpi minum air sejuk dari sungai, mata air dan sumur. Mimpi itu sangat nyata. Seakan akan benar terjadi padanya.
Begitu bangun paginya, dia
langsung menghadap Syaikh :Wahai guru, bukannya
melihat Rasulullah, saya malah bermimpi minum air,
Tersenyumlah Syaikh mendengar jawaban muridnya, Dengan bijaksana dia berkata: Begitulah, makan ikan asin membuatmu amat kehausan sehingga kau hanya memimpikan air sepanjang malam. JIka kau merasakan kehausan semacam itu akan Rasulullah, maka kau akan melihat ketampanannya',
'Terisaklah si murid. Dia sadar
betapa cintanya kepada
Rasulullah hanyalah sebatas kata, Kerinduan sebatas pengakuan,
(Syaikh Muzaffer / penutur
cerita )

Kondisi si murid adalah kondisi
hati kebanyakan kita semua.
Cinta pada dunia menutupi cinta kita pada Nabi. Jujur saja, hati ini tak merasa nikmat saat bershalawat. Apalagi bergetar.
Biasa biasa saja. Ulasan di atas adalah shalawat
pecinta, sementara kita adalah shalawat pemula. Bagi pemula, Syaikh Muzaffer berpesan ; Bila kau terus mengulang ulang shalawat dengan ikhlas, hampir pasti akan menjumpai Rasulullah.
Dan siapapun yang melihatnya
hampir pasti akan mendapat
syafaatnya.
Jadi, melantunkan shalawat bagi pemula laksana menanam benih. Mula mula dalam ucapan, lalu dalam pikiran. Bukankah segala
tindakan selalu bermula dari
pikiran???. Apa yang sedang
dipikirkan saat ini ,menciptakan kehidupan masa depan.
Menciptakan hidup dengan
pikiran. Apa yang paling dipikirkan dan difokuskan adalah apa yang akan muncul dalam hati. Apapun yang ditanam, itulah yang dituai.
Kau adalah pikiranmu
saudaraku!. Sisanya adalah
tulang dan otot. Jika engkau memikirkan bunga mawar, engkau adalah taman mawar. Jika engkau memikirkan duri, engkau adalah kayu bakar.
Demikian senandung Jalaluddin Rumi dalam
Matsnawi (2:277-8).***
Dengan memperbanyak
shalawat, ingin pikiran kita jadi
taman cinta Rasulullah’. Kita
ingin tindakan kita memancarkan keharuman akhlak Sang Teladan Segala Zaman.
Beruntunglah hidup di tanah air ini. Didalamnya shalawat selalu menyertai tahap-tahap
kehidupan. Saat dilahirkan,
bahkan sejak dalam kandungan 7 bulan, dikhitan, dinikahkan, mendapat kegembiraan, dan bahkan ketika meninggal dunia,semua tahapan itu diisi dengan
bacaaan shalawat Nabi. Begitu
cara orang tua kita dahulu
menghidupkan kecintaan kepada Rasulullah di hati kita.
Tiada hari tanpa siraman shalawat, agar pohon kerinduan kepada Rasulullah terus tumbuh subur dan menakjubkan orang yang
menanamnya.
Wallohu alam***

Imam Nawawi Pensyarah Soheh Muslim tidak mengimani 'ALLAH BERTEMPAT DAN BERARAH'

IMAM An-Nawawiyy ROHIMAHULLOH mengatakan dalam SYARAH-nya pada SOHEH Muslim:

ﺍﻟﻤﻨﻬﺎﺝ ﺷﺮﺡ ﺻﺤﻴﺢ ﻣﺴﻠﻢ ﺑﻦ
ﺍﻟﺤﺠﺎﺝ,ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ,ﺩﺍﺭ ﺇﺣﻴﺎﺀ ﺍﻟﺘﺮﺍﺙ
ﺍﻟﻌﺮﺑﻲ,1392- (3/19):ﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ
ﻷﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﻲ ﺃﺣﺎﺩﻳﺚ ﺍﻟﺼﻔﺎﺕ
ﻭﺁﻳﺎﺕ ﺍﻟﺼﻔﺎﺕ ﻗﻮﻟﻴﻦ:ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ:
ﻭﻫﻮ ﻣﺬﻫﺐ ﻣﻌﻈﻢ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺃﻭ ﻛﻠﻬﻢ
ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺘﻜﻠﻢ ﻓﻲ ﻣﻌﻨﺎﻫﺎ,ﺑﻞ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ:
ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺃﻥ ﻧﺆﻣﻦ ﺑﻬﺎ ﻭﻧﻌﺘﻘﺪ
ﻟﻬﺎ ﻣﻌﻨﻰ ﻳﻠﻴﻖ ﺑﺠﻼﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
ﻭﻋﻈﻤﺘﻪ ﻣﻊ ﺍﻋﺘﻘﺎﺩﻧﺎ ﺍﻟﺠﺎﺯﻡ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ
ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻟﻴﺲ ﻛﻤﺜﻠﻪ ﺷﻲﺀ ﻭﺃﻧﻪ ﻣﻨﺰﻩ
ﻋﻦ ﺍﻟﺘﺠﺴﻢ ﻭﺍﻻﻧﺘﻘﺎﻝ ﻭﺍﻟﺘﺤﻴﺰ ﻓﻲ
ﺟﻬﺔ ﻭﻋﻦ ﺳﺎﺋﺮ ﺻﻔﺎﺕ ﺍﻟﻤﺨﻠﻮﻕ,
ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﻫﻮ ﻣﺬﻫﺐ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ
ﺍﻟﻤﺘﻜﻠﻤﻴﻦ,ﻭﺍﺧﺘﺎﺭﻩ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ
ﻣﺤﻘﻘﻴﻬﻢ ﻭﻫﻮ ﺃﺳﻠﻢ.ﻭﺍﻟﻘﻮﻝ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ:
ﻭﻫﻮ ﻣﺬﻫﺐ ﻣﻌﻈﻢ ﺍﻟﻤﺘﻜﻠﻤﻴﻦ ﺃﻧﻬﺎ
ﺗﺘﺄﻭﻝ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻳﻠﻴﻖ ﺑﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺣﺴﺐ
ﻣﻮﺍﻗﻌﻬﺎ,ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻳﺴﻮﻍ ﺗﺄﻭﻳﻠﻬﺎ ﻟﻤﻦ
ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﺃﻫﻠﻪ ﺑﺄﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻋﺎﺭﻓﺎ
ﺑﻠﺴﺎﻥ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻭﻗﻮﺍﻋﺪ ﺍﻷﺻﻮﻝ
ﻭﺍﻟﻔﺮﻭﻉ,ﺫﺍ ﺭﻳﺎﺿﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻠﻢ

Ketahuilah bahwa para ulama,
berkaitan dengan ĥadiits dan
ayat-ayat (MUTASABIHAT) yang menyebutkan SIFAT ALLAH, memiliki dua PENDAPAT:
(1) perkataan sebagian besar Salaf, atau PENDAPAT KESELURUHAN dari mereka, adalah tidak MEMBAHAS tentang makna AYAT-HADIS SIFAT (TIDAK MENTERJEMAH MAKNANYA), Sebaliknya mereka mengatakan:"kita IMAN PADA AYAT-HADIS TERSEBUT DAN memastikan bahwa SEMUA memiliki arti yang layak BAGI kebesaran dan kemuliaan Allah, dengan
keyakinan YANG JAZIM bahwa Allah tidak menyerupai apapun, dan Dia DIBERSIHKAN DARI KEJISIMAN /BENDA, DARI memiliki ukuran, DARI gerakan, lokasi di arah, dan DARI semua SIFAT lainnya dari SIFAT-SIFAT ciptaan;MAHLUK,. DAN INI JUGA PENDAPAT sejumlah ulama MUTAKALIMIN (AHLI Kalaam), JUGA PENDAPAT sejumlah otentikator ilmiah (ULAMA MUHAQIQIN), INI adalah METODE yang paling aman.
(2), PENDAPAT SEBAGIAN BESAR ULAMA MUTAKALIMIN (AHLI kalaam) adalah MENtafsirkan DENGAN TAKWIL menurut konteks YANG layak,TETAPI WALAU BAGAIMANA PUN Penafsiran DENGAN CARA TAKWIL ini, hanya diterima KETIKA DATANG dari orang yang memenuhi syarat: ahli dalam bahasa Arab (yaitu SASTRA ARAB seperti yang
digunakan dan dipahami oleh SALAF ) serta TAU KAIDAH-KAIDAH aturan dan prinsip-prinsip, baik ILMU USULUDIN
(fundamental) dan FIQIH, dan YANG MELAKUKAN CARA INI (interpretasi) ADALAH (orang) YANG TERUJI ILMUNYA. [1]

ﺍﻟﻤﻨﻬﺎﺝ ﺷﺮﺡ ﺻﺤﻴﺢ ﻣﺴﻠﻢ ﺑﻦ
ﺍﻟﺤﺠﺎﺝ,ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ,ﺩﺍﺭ ﺇﺣﻴﺎﺀ ﺍﻟﺘﺮﺍﺙ
ﺍﻟﻌﺮﺑﻲ,1392- (6/36-37):ﻗﻮﻟﻪ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: (ﻳﻨﺰﻝ ﺭﺑﻨﺎ
ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﻴﻘﻮﻝ:
ﻣﻦ ﻳﺪﻋﻮﻧﻲ ﻓﺄﺳﺘﺠﻴﺐ ﻟﻪ)ﻫﺬﺍ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻣﻦ ﺃﺣﺎﺩﻳﺚ ﺍﻟﺼﻔﺎﺕ,ﻭﻓﻴﻪ
ﻣﺬﻫﺒﺎﻥ ﻣﺸﻬﻮﺭﺍﻥ ﻟﻠﻌﻠﻤﺎﺀ ﺳﺒﻖ
ﺇﻳﻀﺎﺣﻬﻤﺎ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ
ﻭﻣﺨﺘﺼﺮﻫﻤﺎ ﺃﻥ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻭﻫﻮ
ﻣﺬﻫﺐ ﺟﻤﻬﻮﺭ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻭﺑﻌﺾ
ﺍﻟﻤﺘﻜﻠﻤﻴﻦ:ﺃﻧﻪ ﻳﺆﻣﻦ ﺑﺄﻧﻬﺎ ﺣﻖ
ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻳﻠﻴﻖ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ,ﻭﺃﻥ
ﻇﺎﻫﺮﻫﺎ ﺍﻟﻤﺘﻌﺎﺭﻑ ﻓﻲ ﺣﻘﻨﺎ ﻏﻴﺮ
ﻣﺮﺍﺩ,ﻭﻻ ﻳﺘﻜﻠﻢ ﻓﻲ ﺗﺄﻭﻳﻠﻬﺎ ﻣﻊ
ﺍﻋﺘﻘﺎﺩ ﺗﻨﺰﻳﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻦ ﺻﻔﺎﺕ
ﺍﻟﻤﺨﻠﻮﻕ,ﻭﻋﻦ ﺍﻻﻧﺘﻘﺎﻝ ﻭﺍﻟﺤﺮﻛﺎﺕ
ﻭﺳﺎﺋﺮ ﺳﻤﺎﺕ ﺍﻟﺨﻠﻖ.ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ:
ﻣﺬﻫﺐ ﺃﻛﺜﺮ ﺍﻟﻤﺘﻜﻠﻤﻴﻦ ﻭﺟﻤﺎﻋﺎﺕ
ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻭﻫﻮ ﻣﺤﻜﻲ ﻫﻨﺎ ﻋﻦ
ﻣﺎﻟﻚ ﻭﺍﻷﻭﺯﺍﻋﻲ:ﺃﻧﻬﺎ ﺗﺘﺄﻭﻝ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ
ﻳﻠﻴﻖ ﺑﻬﺎ ﺑﺤﺴﺐ ﻣﻮﺍﻃﻨﻬﺎ.ﻓﻌﻠﻰ
ﻫﺬﺍ ﺗﺄﻭﻟﻮﺍ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺗﺄﻭﻳﻠﻴﻦ
ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ:ﺗﺄﻭﻳﻞ ﻣﺎﻟﻚ ﺑﻦ ﺃﻧﺲ ﻭﻏﻴﺮﻩ
ﻣﻌﻨﺎﻩ:ﺗﻨﺰﻝ ﺭﺣﻤﺘﻪ ﻭﺃﻣﺮﻩ ﻭﻣﻼﺋﻜﺘﻪ
ﻛﻤﺎ ﻳﻘﺎﻝ:ﻓﻌﻞ ﺍﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻛﺬﺍ ﺇﺫﺍ
ﻓﻌﻠﻪ ﺃﺗﺒﺎﻋﻪ ﺑﺄﻣﺮﻩ.ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ:ﺃﻧﻪ
ﻋﻠﻰ ﺍﻻﺳﺘﻌﺎﺭﺓ,ﻭﻣﻌﻨﺎﻩ:ﺍﻹﻗﺒﺎﻝ
ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﺍﻋﻴﻦ ﺑﺎﻹﺟﺎﺑﺔ ﻭﺍﻟﻠﻄﻒ.
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ.

Perkataan Nabi )ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ) (Terjemahan harfiah): " Tuhan kami turun
setiap malam ke langit dunia, lalu berkata: 'DST...",ĥadiitS INI TERMASUK salah satu ĥadiits SIFAT...
Ada dua cara yang terkenal dari para ulama tentang MENANGANI HADIS_AYAT SIFAT INI, yang telah dijelaskan sebelumnya dalam bab IMAN,.
Deskripsi singkat adalah:
(1) CARA (METODE) sebagian besar Salaf dan SEBAGIAN ULAMA MUTAKALIMIN (ULAMA Kalaam), yaitu MENGIMANI LAFAD-LAFAD itu DENGAN MAKNA yang layak BAGI Allah,dan ADAPUN ARTI DOHIR yang DI KENAL DAN MENGACU KEPADA KITA (MAHLUK), ITU tidak DIMAKSUDKAN UNTUK ALLAHi, dan JUGA MEREKA tidak berbicara MENTAKWIL LAFAD tersebut, DENGAN disertai keyakinan bahwa Allah DI SUCIKAN DARI sifat-sifat makhluk, JUGA DARI gerakan, gerakan,dan DARI semua deskripsi yang dibuat untuk MAHLUK.
(2) METODE sebagian besar ULAMA MUTAKALIMIN (AHLI Kalaam), dan JUGA SEBAGIAN Salaf,yang diriwayatkan dari IMAM Maalik dan Al-'Awzaaiyy,
adalah MENTAKWIL sesuai konteks YANG LAYAK BAGI ALLAH. Oleh karena itu, ĥadiitS ini DI TAKWIL DENGAN dua cara.
(A) TAKWIL IMAM Maalik dan lain-lain,MAKSUD TURUN DI SINI ADALAH : TURUN rahmat Allah, perintah dan ATAU malaikat, seperti dikatakan, "Raja melakukan ANU DAN ANU",ketika MENTRI yang melakukan ANU DENGAN PERINTAH-Nya .
(B) TAKWIL DGN CARA MAJAZ ISTI'ARAH (metafora), YANG artinya adalah: ". Menerima
orang-orang yang BERDOA PADANYA dengan IJABAH dan
rahmat"NYA [2]

[1] Al-Nawawiy, Syarah Muslim
SaĥiiĥLi-l-Nawawiy (Beirut Lebanon: Dar Ihyaa 'Al-Turath
Arabi, 1392 Al-), 3 / 19.

[2] Ibid 6/36-37.,.

Kamis, 28 April 2011

Kerancuan metodologi Ibn Taemiyah tentang dzat Allah SWT

Sebelum membaca NUKILAN DARI KITAB-KARYA IBNU TAEMIYAH di bawah INI....,

Perhatikan PERKATAAN IMAM Fakħruddiin Ar-Raziy :
DALIL menunjukkan bahwa BARANG SIAPA mengatakan: 'Allah adalah JISIM / tubuh MAKA ORANG TERSEBUT SAMA DENGAN membantah KEBERADAAN (eksistensi) Allah, Alasannya KARENA Allah TUHAN SEMESTA ALAM, bukan JISIM / BENDA atau (MENEMPAT) di posisikan dalam JISIM/ MATERI. OLEH Karena itu, jika ADA orang mengatakan bahwa Allah adalah JISIM DAN menolak KEBERADAAN SESUATU YANG BUKAN JISIM maka ia telah MEN0LAK keberadaan Allah . Hal ini KARENA DENGAN mengatakan bahwa Allah adalah JISIM MAKA HAKIKATNYA IA tidak beriman kepada Allah (1 ).
(Mafaatiiĥ Al-ghayb,16/24)

Demikian pula, Al-Qurţubiyy dalam TAFSIRNYA, BELIAU meriwayatkan dari Syaikh
Ibnu Al-Arabiyy mengenai orang yang mengatakan Allah ADALAH JISIM :
PENDAPAT YANG SOHEH bahwa mereka ADALAH KAFIR, karena tidak BERbeda antara mereka DENGAN orang-orang yang menyembah berhala dan PENYEMBAH gambar (2)
(Tafsiir Al-Qurţubiyy, 4 / 14)

DENGAN PENJELASAN ini, KITA mengetahui realitas sekte Wahabi YANG MENGANUT PENDAPAT ORANG YANG DI panggil "SyaikhUL Islam Ibnu Taimiyah.
BELIAU BERPENDAPAT BAHWA Allah TERbagi DENGAN ORGAN DAN JUZ Dalam KITABNYA: Bayaan Talbiis Al-Jahmiyyah : [Fakħruddiin AR RAZI berkata ]: jika Dia (Allah) TERbagi DENGAN ORGAN-ORGAN, maka Dia terdiri DARI ( bagian-bagian),YANG MANA HAL INI bertentangan dengan TAUHID, dan kami telah menunjukkan bahwa klaim INI tidak valid ....!
[Ibnu Taimiyah menjawab:]
Sebaliknya, adalah jelas bahwa JIKA Allah MUSTAHIL TERbagi DENGAN ORGAN-ORGAN, MAKA SAMA HALNYA DENGAN MENOLAK KEBERADAAN SEGALA SESUATU YANG ada .......(3)
(Bayaan Talbiis Al-Jahmiyyah, 1 / 33)
Perhatikan apa yang di katakannya....!
Dia mengatakan bahwa jika sesuatu tidak TERbagi DARI beberapa ORGAN, maka SESUATU ITU tidak bisa ADA (eksis), BEGITU JUGA DENGAN DZAT Allah.

DIA (IBN TAEMIYAH ) menegaskan keyakinannya
bahwa Allah SWT BENAR-BENAR terbagi DARI BERBAGAI ORGAN.

DI TEMPAT LAIN IA mengatakan BAHWA Allah memiliki komposisi (TERSUSUN DARI BERBAGAI JUZ ), berdiam di suatu tempat, memiliki bagian-BAGIAN, LIHAT PERNYATAAN [ Ibnu Taimiyah )
IA berkata: Kita telah menjelaskan apa yang mungkin (dalam HAL yang mereka maksud) berhubungan dengan kata-kata : ''TARKIB:TERSUSUN, TAHAYUZ: MENEMPAT, TAGOYUR: BEROBAH, IFTIQOR: MEMILIKI kebutuhan'', DAN SUNGGUH maksud DARI SEMUA ITU adalah BAHWA segala sesuatu yang ada, PASTI dikaitkan dengan ISTILAH-ISTILAH TADI, apakah YANG WAJIB ADANYA ( Allah ) atau YANG mungkin ADANYA ( MAHLUK ), Sesungguhnya PENDAPAT BAHWA ISTILAH-ISTILAH ITU mustahil ( dihubungkan PADA ALLAH,) MAKA PENDAPAT INI MURNI menyesatkan .
(Talbiis Bayaan Al-Jahmiyyah 1 / 33)

Dia mengatakan di sini bahwa SESUATU tidak AKAN bisa ada, kecuali ia memiliki tempat, bagian (seperti ORGAN fisik yang berbeda), dan MEMILIKI kebutuhan.
Berdasarkan pernyataan YANG sangat jelek INI, maka tidak mengherankan, JIKA KEMUDIAN sejumlah ulama SEPERTI IMAM TaqiyyudDiin Al- Ĥuşniy, mengatakan bahwa Ibnu Taimiyah "mutlak KAFIR" ,JUGA tidak mengherankan JIKA SYAIKH Alaa'udDiin Al Bukħaari marah KEPADA "siapapun YANG memanggil Shaykh Islam KEPADA IBNU TAEMIYAH.
" Artinya BAHWA SIKAP INI TERJADI KARENA MEREKA tahu tentang keyakinan SESAT yang diucapkan oleh dia, atau percaya bahwa ia meninggal pada keyakinan tersebut tanpa bertobat.

BERIKUTNYA... Ibnu Taimiyah mengatakan Allah mempunyai 6 batasAN,salah satunya adalah berdekatan dengan ARASY.
Ibnu Taimiyah berkata: PENDAPAT YANG moderat DI antara tiga perkataan Al-Qađii Abuu Ya'laa YANG SEJALAN dengan PERKATAAN IMAM Ahmad dan PARA imam LAINNYA. Dia [ yaitu Ahmad bin Hanbal ) ''dan ini adalah sebuah kebohongan ,SEBAB IMAM Ahmad BERAQIDAH SEBAGAI MANA AQIDAH MAYORITAS ULAMA'' tapi INI masalah lain'', telah menyatakan: " Allah ADA dalam arah tertentu, dan BUKAN di segala penjuru.Sebaliknya DIA berada di luar ALAM, TERPISAH dari ciptaan-Nya, dan DIA tidak ke segala arah. "Ini ADALAH MAKNA DARI PERKATAAN IMAM Ahmad rahimahullah:," ALLAH memiliki batas yang hanya Di KETAHUI OLEHNYA, "SEANDAINYA PERKATAAN IMAM Ahmad BAHWA BATAS ALLAH HANYA PADA arah Arsy saja, maka ini akan di KETAHUI OLEH HAMBA-HAMBANYA,DAN SUNGGUH mereka tahu BAHWA yang membatasi ALLAH IALAH dari arah ini ( YAKNI ARASY ) sehingga tahu BAHWA batas YANG TIDAK DIKETAHUI mereka adalah MUTLAK tanpa pengecualian,dan tidak ditentukan untuk arah ArsY SAJA
(Bayaan Talbiis Al-Jahmiyyah, 1 / 438). ( 4)

Catatan DARI PENDAPATNYA INI bahwa Dia (TAEMIYAH) berkata: Pertama-tama ia mengklaim bahwa "Allah berada dalam arah tertentu," dan bahwa
"batasnya Allah dari arah ini YAKNI Arsy tersebut." Hal ini
menurut dia batas diketahui.
Kemudian dengan itu berkata, "ALLAH tidak BERADA di segala arah," ia menegaskan LAGI bahwa Allah memiliki batas dalam semua arah yaitu atas, kiri, kanan, belakang dan depan, namun hal ini tidak
diketahui BATASNYA.

BERIKUTNYA Ibnu Taimiyah mengatakan Allah memiliki ukuran,DIA berkata:
ADAPUN sesuatu yang sudah ada DAN tidak meningkat,atau menurun, atau tidak DENGAN KEDUANYA,DAN SESUATU ITU ADA TANPA memiliki ukuran - MAKA ini adalah mustahil (Bayaan Talbiis Al-Jahmiyyah, 3 / 146). (5)

Dengan kata lain, ia berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada termasuk Pencipta, MESTI memiliki ukuran.

BERIKUTNYA Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa ALAM ITU abadi, KARENA ALLAH ABADI dan Allah tidak memiliki pilihan KECUALI MESTI MENCIPTAKANNYA...TAPI BAGI ''SEORANG Muslim percaya bahwa Allah tidak perlu, dan tidak dipaksa untuk APA PUN, DAN SAMA SEKALI TIDAK diwajibkan untuk mencipta''

Perhatikan PERKATAAN IBNU TAEMIYAH SEBELUMNYA, ia MENGATAKAN tentang ADANYA SESUATU MESTI TERDIRI DARI JISIM,atau ATRIBUT JISIM / tubuh, OLEH SEBAB ITU, ia percaya BAHWA SEMUA YANG ADA ADALAH JISIM / MATERI.
KEMUDIAN MASIH Menurut IBNU TAEMIYAH : Allah adalah satu-satunya DZAT yang kekal DI antara serangkaian LAIN YANG kekal, DIA TERPAKSA MESTI MENCIPTA SESUATU YANG lain UNTUK-NYA, WALAU BAGAIMANA PUN, jenis YANG DIA CIPTAKAN ITU adalah pilihan-Nya.

Dengan kata lain, ia mengatakan bahwa dunia
(sesuatu selain Allah) adalah kekal, karena DZAT ALLAH ABADI, MAKA TERpaksa ALLAH menciptakan sesuatu yang lain UNTUK TEMPAT-NYA,KARENA ALLAH KEKAL MAKA TEMPATNYA PUN KEKAL........,.,.!!

Apa SEORANG Muslim percaya HAL INI??, di sisi lain, adalah bahwa Allah Pencipta segala sesuatu, dan bahwa Dia tidak perlu menciptakan sesuatu, karena Dia tidak membutuhkan apa-apa,dan tidak wajib melakukan apa-
apa. Dengan kata lain, bukan suatu keharusan bagi Allah untuk bertindak, membuat, apa pun. Hal ini karena Allah sempurna, dan karena itu tidak perlu melakukan apapun. TETAPI BAGAIMANA PUN Ibnu Taimiyah, tidak menerima FAKTA ini, BUKTINYA IA MEMBANTAH pernyataan Ibn Hazm :''TIDAK ADA YANG lebih aneh dari klaimnya (Ibn Hazm') bahwa konsensus PARA ULAMA menyatakan kafir TERHADAP ORANG YANG tidak percaya bahwa "ALLAH adalaH satu-satunya yang KEKAL ada_NYA,dan tak ada yang KEKAL SELAIN DIA, DAN DIA menciptakan segala sesuatu DGN KEHENDAKNYA
(-Naqd Maraatibi l-'Ijmaa, 303) ( 6 )

Ini merupakan upaya IBNU TAEMIYAH untuk menyembunyikan kekufuran dari pengikutnya.

KITA lihat PENDAPAT Ibnu Hajar Al-Asqalaaniyy berkata:
Syaikh kami BERKATA dalam
SYARAH At-Tirmidħiyy, "... ..
dan telah DI HIKAYATKAN DARI Al-Qaađii Iiaađ dan DARI SELAINNYA bahwa BARANG SIAPA mengatakan bahwa ALAM (apa pun selain Allah) ITU kekal,MAKA IA kafir (non muslim) MENURUT konsensus ilmiah PARA ULAMA ." Dan Ibnu Daqiiq Al-Iiid berkata: dari beberapa ULAMA intelektual, dan condong ke arah Filsafat,berPENDAPAT bahwa BARANG SIAPA MENYATAKAN BAHWA ALAM TIDAK memiliki awal,MEREKA tidak DI HUKUMI kafir ....INI PENDPAT GANJIL, berpura-pura, karena ALAM ADA PERMULAAN adalah salah satu hal yang ditetapkan oleh konsensus ilmiah dan tegas (mutawatir) . (Fathu-l-Baarii,
12/202) ( 7 )

Referensi:
* As-Şafadiyyah. Ahmad Ibnu Taimiyah (728 H) Al-Ĥarraaniyy. Mesir: Maktabah Ibnu Taimiyah,1406.
* Bayaan Talbiis Al-Jahmiyyah. Makkah: Maţbaah AlĤukuumah,1392.
* Fathu-l-Baarii Sħarĥu Şaĥiiĥi-l-Bukħaariyy. Ibnu Hajar Al- Asqalaaniyy. Beirut, Lebanon: DarAl-Marefah, 1379.
* JaamiuAĥkaami-l-Qur'an. Al- Qurţubiyy (671 AH), Sħasuddiin. Ed. Hisyam Samiir Al Bukħariy.Riyadh, Saudi Arabia: Daar Aalam Al-Kutub, 1423.
* MafaatiiĥAl-ghayb.FakħrudDiin Al-Raaziy. Beirut, Lebanon: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 1421.
* Naqd Maraatibi-l-'Ijmaa. Ahmad Ibnu Taimiyah (728 H) Al-Ĥarraaniyy. Beirut, Lebanon: Daar Ibn Hazm, 1419.

ﺍﻟﺼﻔﺪﻳﺔ.ﺃﺣﻤﺪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺤﻠﻴﻢ ﺑﻦ
ﺗﻴﻤﻴﺔ ﺍﻟﺤﺮﺍﻧﻲ(728).ﻣﺼﺮ:ﻣﻜﺘﻴﺔ
ﺍﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ,1406.

ﺑﻴﺎﻥ ﺗﻠﺒﻴﺲ ﺍﻟﺠﻬﻤﻴﺔ ﻓﻲ ﺗﺄﺳﻴﺲ
ﺑﺪﻋﻬﻢ ﺍﻟﻜﻼﻣﻴﺔ. -. Ed. ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ
ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ ﻗﺎﺳﻢ.ﻣﻜﺔ ﺍﻟﻤﻜﺮﻣﺔ:
ﻣﻄﺒﻌﺔ ﺍﻟﺤﻜﻮﻣﺔ,1392.

ﻓﺘﺢ ﺍﻟﺒﺎﺭﻱ ﺷﺮﺡ ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ.
ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﺃﺑﻮ ﺍﻟﻔﻀﻞ
ﺍﻟﻌﺴﻘﻼﻧﻲ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ852ﻩ.ﺑﻴﺮﻭﺕ,
ﻟﺒﻨﺎﻥ:ﺩﺍﺭ ﺍﻟﻤﻌﺮﻓﺔ,1379.

ﻧﻘﺪ ﻣﺮﺍﺗﺐ ﺍﻹﺟﻤﺎﻉ.ﺃﺣﻤﺪ ﻋﺒﺪ
ﺍﻟﺤﻠﻴﻢ ﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ ﺍﻟﺤﺮﺍﻧﻲ(728).
ﺑﻴﺮﻭﺕ,ﻟﺒﻨﺎﻥ:ﺩﺍﺭ ﺍﺑﻦ ﺣﺰﻡ,1998.
----------------------------------
(1 ) ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﺮﺍﺯﻱ:ﺍﻟﺪﻟﻴﻞ ﺩﻝ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ
ﻣﻦ ﻗﺎﻝ ﺇﻥ ﺍﻹﻟﻪ ﺟﺴﻢ ﻓﻬﻮ ﻣﻨﻜﺮ
ﻟﻺﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﺫﻟﻚ ﻷﻥ ﺇﻟﻪ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ
ﻣﻮﺟﻮﺩ ﻟﻴﺲ ﺑﺠﺴﻢ ﻭﻻ ﺣﺎﻝ ﻓﻲ
ﺍﻟﺠﺴﻢ ﻓﺈﺫﺍ ﺃﻧﻜﺮ ﺍﻟﻤﺠﺴﻢ ﻫﺬﺍ
ﺍﻟﻤﻮﺟﻮﺩ ﻓﻘﺪ ﺃﻧﻜﺮ ﺫﺍﺕ ﺍﻹﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
ﻓﺎﻟﺨﻼﻑ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﺠﺴﻢ ﻭﺍﻟﻤﻮﺣﺪ
ﻟﻴﺲ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻔﺔ ﺑﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﺬﺍﺕ ﻓﺼﺢ
ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺠﺴﻢ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺆﻣﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ
(ﻣﻔﺎﺗﻴﺢ ﺍﻟﻐﻴﺐ ﺗﺮﻗﻴﻢ ﺍﻟﺸﺎﻣﻠﺔ
ﻣﻮﺍﻓﻖ ﻟﻠﻤﻄﺒﻮﻉ-16/24(

( 2 ) ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ:ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﺍﻟﻘﻮﻝ
ﺑﺘﻜﻔﻴﺮﻫﻢ,ﺇﺫ ﻻ ﻓﺮﻕ ﺑﻴﻨﻬﻢ ﻭﺑﻴﻦ
ﻋﺒﺎﺩ ﺍﻷﺻﻨﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﻮﺭ(ﺗﻔﺴﻴﺮ
ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ-4/14(

( 3 ) ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ:ﻗﻮﻟﻚ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ
ﻣﻨﻘﺴﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻣﺮﻛﺒﺎ ﻭﺗﻘﺪﻡ ﺇﺑﻄﺎﻟﻪ
ﺗﻘﺪﻡ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﻋﻦ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺬﻱ ﺳﻤﻴﺘﻪ
ﻣﺮﻛﺒﺎ ﻭﺗﺒﻴﻦ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺣﺠﺔ ﺃﺻﻼ ﻋﻠﻰ
ﺍﻣﺘﻨﺎﻉ ﺫﻟﻚ ﺑﻞ ﺑﻴﻦ ﺃﻥ ﺇﺣﺎﻟﺔ ﺫﻟﻚ
ﺗﻘﺘﻀﻲ ﺇﺑﻄﺎﻝ ﻛﻞ ﻣﻮﺟﻮﺩ ﻭﻟﻮﻻ ﺃﻧﻪ
ﺃﺣﺎﻝ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻟﻤﺎ ﺃﺣﻠﻨﺎ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺗﻘﺪﻡ ﺑﻴﺎﻥ ﻣﺎ ﻓﻲ ﻟﻔﻆ ﺍﻟﺘﺮﻛﻴﺐ
ﻭﺍﻟﺘﺤﻴﺰ ﻭﺍﻟﻐﻴﺮ ﻭﺍﻻﻓﺘﻘﺎﺭ ﻣﻦ
ﺍﻻﺣﺘﻤﺎﻝ ﻭﺇﻥ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻘﺼﺪ
ﻣﻨﻪ ﺑﺬﻟﻚ ﻳﺠﺐ ﺃﻥ ﻳﺘﺼﻒ ﺑﻪ ﻛﻞ
ﻣﻮﺟﻮﺩ ﺳﻮﺍﺀ ﻛﺎﻥ ﻭﺍﺟﺒﺎ ﺃﻭ ﻣﻤﻜﻨﺎ
ﻭﺇﻥ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﺎﻣﺘﻨﺎﻉ ﺫﻟﻚ ﻳﺴﺘﻠﺰﻡ
ﺍﻟﺴﻔﺴﻄﺔ ﺍﻟﻤﺤﻀﺔ(ﺑﻴﺎﻥ ﺗﻠﺒﻴﺲ
ﺍﻟﺠﻬﻤﻴﺔ ﺝ1ﺹ33.(

( 4 ) ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ:ﻓﻬﺬﺍ ﺍﻟﻘﻮﻝ
ﺍﻟﻮﺳﻂ ﻣﻦ ﺃﻗﻮﺍﻝ ﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﺍﻟﺜﻼﺛﺔ ﻫﻮ
ﺍﻟﻤﻄﺎﺑﻖ ﻟﻜﻼﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻣﻦ
ﺍﻷﺋﻤﺔ ﻭﻗﺪ ﻗﺎﻝ ﺇﻧﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻲ ﺟﻬﺔ
ﻣﺨﺼﻮﺻﺔ ﻭﻟﻴﺲ ﻫﻮ ﺫﺍﻫﺒﺎ ﻓﻲ
ﺍﻟﺠﻬﺎﺕ ﺑﻞ ﻫﻮ ﺧﺎﺭﺝ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﻣﺘﻤﻴﺰ
ﻋﻦ ﺧﻠﻘﻪ ﻣﻨﻔﺼﻞ ﻋﻨﻬﻢ ﻏﻴﺮ ﺩﺍﺧﻞ
ﻓﻲ ﻛﻞ ﺍﻟﺠﻬﺎﺕ ﻭﻫﺬﺍ ﻣﻌﻨﻰ ﻗﻮﻝ
ﺃﺣﻤﺪ"ﺣﺪ ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻪ ﺇﻻ ﻫﻮ"ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ
ﻣﺮﺍﺩ ﺃﺣﻤﺪ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﺪ ﻣﻦ ﺟﻬﺔ
ﺍﻟﻌﺮﺵ ﻓﻘﻂ ﻟﻜﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﻣﻌﻠﻮﻣﺎ
ﻟﻌﺒﺎﺩﻩ ﻓﺎﻧﻬﻢ ﻗﺪ ﻋﺮﻓﻮﺍ ﺃﻥ ﺣﺪﻩ ﻣﻦ
ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺠﻬﺔ ﻫﻮ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﻓﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﺤﺪ
ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻮﻧﻪ ﻣﻄﻠﻖ ﻻ ﻳﺨﺘﺺ
ﺑﺠﻬﺔ ﺍﻟﻌﺮﺵ(ﺑﻴﺎﻥ ﺗﻠﺒﻴﺲ
ﺍﻟﺠﻬﻤﻴﺔ,ﺝ1/ﺹ438.(

( 5 ) ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ:ﻓﺄﻣﺎ ﻛﻮﻥ ﺍﻟﺸﻲﺀ
ﻏﻴﺮ ﻣﻮﺻﻮﻑ ﺑﺎﻟﺰﻳﺎﺩﺓ ﻭﺍﻟﻨﻘﺼﺎﻥ
ﻭﻻ ﺑﻌﺪﻡ ﺫﻟﻚ ﻭﻫﻮ ﻣﻮﺟﻮﺩ ﻭﻟﻴﺲ
ﺑﺬﻱ ﻗﺪﺭ ﻓﻬﺬﺍ ﻻ ﻳﻌﻘﻞ(ﺑﻴﺎﻥ
ﺗﻠﺒﻴﺲ ﺍﻟﺠﻬﻤﻴﺔ,ﺝ3/ﺹ146.(

( 6 )ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ ﻓﻲ:ﻭﺃﻋﺠﺐ ﻣﻦ
ﺫﻟﻚ ﺣﻜﺎﻳﺘﻪ ﺍﻹﺟﻤﺎﻉ ﻋﻠﻰ ﻛﻔﺮ ﻣﻦ
ﻧﺎﺯﻉ ﺃﻧﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ"ﻟﻢ ﻳﺰﻝ ﻭﺣﺪﻩ,ﻭﻻ
ﺷﻲﺀ ﻏﻴﺮﻩ ﻣﻌﻪ,ﺛﻢ ﺧﻠﻖ ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ
ﻛﻤﺎ ﺷﺎﺀ). (ﻧﻘﺪ ﻣﺮﺍﺗﺐ ﺍﻹﺟﻤﺎﻉ,
303"

( 7 ) ﻗﺎﻝ ﺷﻴﺨﻨﺎ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ:
ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﻓﻲ ﺗﻜﻔﻴﺮ ﻣﻨﻜﺮ ﺍﻹﺟﻤﺎﻉ
ﺗﻘﻴﻴﺪﻩ ﺑﺈﻧﻜﺎﺭ ﻣﺎ ﻳﻌﻠﻢ ﻭﺟﻮﺑﻪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺑﺎﻟﻀﺮﻭﺭﺓ ﻛﺎﻟﺼﻠﻮﺍﺕ ﺍﻟﺨﻤﺲ,
ﻭﻣﻨﻬﻢ ﻣﻦ ﻋﺒﺮ ﺑﺈﻧﻜﺎﺭ ﻣﺎ ﻋﻠﻢ
ﻭﺟﻮﺑﻪ ﺑﺎﻟﺘﻮﺍﺗﺮ ﻭﻣﻨﻪ ﺍﻟﻘﻮﻝ
ﺑﺤﺪﻭﺙ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ,ﻭﻗﺪ ﺣﻜﻰ ﻋﻴﺎﺽ
ﻭﻏﻴﺮﻩ ﺍﻹﺟﻤﺎﻉ ﻋﻠﻰ ﺗﻜﻔﻴﺮ ﻣﻦ ﻳﻘﻮﻝ
ﺑﻘﺪﻡ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ,ﻭﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺩﻗﻴﻖ ﺍﻟﻌﻴﺪ:
ﻭﻗﻊ ﻫﻨﺎ ﻣﻦ ﻳﺪﻋﻲ ﺍﻟﺤﺬﻕ ﻓﻲ
ﺍﻟﻤﻌﻘﻮﻻﺕ ﻭﻳﻤﻴﻞ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻔﻠﺴﻔﺔ
ﻓﻈﻦ ﺃﻥ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻒ ﻓﻲ ﺣﺪﻭﺙ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ
ﻻ ﻳﻜﻔﺮ ﻷﻧﻪ ﻣﻦ ﻗﺒﻴﻞ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ
ﺍﻹﺟﻤﺎﻉ,ﻭﺗﻤﺴﻚ ﺑﻘﻮﻟﻨﺎ ﺇﻥ ﻣﻨﻜﺮ
ﺍﻹﺟﻤﺎﻉ ﻻ ﻳﻜﻔﺮ ﻋﻠﻰ ﺍﻹﻃﻼﻕ ﺣﺘﻰ
ﻳﺜﺒﺖ ﺍﻟﻨﻘﻞ ﺑﺬﻟﻚ ﻣﺘﻮﺍﺗﺮﺍ ﻋﻦ ﺻﺎﺣﺐ
ﺍﻟﺸﺮﻉ,ﻗﺎﻝ ﻭﻫﻮ ﺗﻤﺴﻚ ﺳﺎﻗﻂ ﺇﻣﺎ
ﻋﻦ ﻋﻤﻰ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﺼﻴﺮﺓ ﺃﻭ ﺗﻌﺎﻡ ﻷﻥ
ﺣﺪﻭﺙ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﻣﻦ ﻗﺒﻴﻞ ﻣﺎ ﺍﺟﺘﻤﻊ
ﻓﻴﻪ ﺍﻹﺟﻤﺎﻉ ﻭﺍﻟﺘﻮﺍﺗﺮ ﺑﺎﻟﻨﻘﻞ(ﻓﺘﺢ
ﺍﻟﺒﺎﺭﻱ-ﺍﻟﻌﺴﻘﻼﻧﻲ,12/202 ).

Rabu, 27 April 2011

Ibnu Taemiyah tidak meyakini Allah Jisim / materi

Ibnu Taimiyah mengatakan:

ﺍﻷﺣﺪ ﻭﺍﻟﺼﻤﺪ ﻟﻢ ﻳﺬﻛﺮﻫﻤﺎ
ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻻ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺴﻮﺭﺓ
ﻭﻫﻤﺎ ﻳﻨﻔﻴﺎﻥ ﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻫﻮ
ﻣﺘﻨﺰﻩ ﻋﻨﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺸﺒﻴﻪ
ﻭﺍﻟﺘﻤﺜﻴﻞ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺘﺮﻛﻴﺐ
ﻭﺍﻻﻧﻘﺴﺎﻡ ﻭﺍﻟﺘﺠﺴﻴﻢ ﻓﺈﻥ
ﺍﺳﻤﻪ ﺍﻷﺣﺪ ﻳﻨﻔﻲ ﺍﻟﻤﺜﻞ
ﻭﺍﻟﻨﻈﻴﺮ(ﺑﻴﺎﻥ ﺗﻠﺒﻴﺲ
ﺍﻟﺠﻬﻤﻴﺔ ﻓﻲ ﺗﺄﺳﻴﺲ ﺑﺪﻋﻬﻢ
ﺍﻟﻜﻼﻣﻴﺔ-4/61 )

Al-Ahad dan As-Samad ADALAH (dua nama ) Allah, YANG tidak DI Sebutkan kecuali dalam Surah INI ( AL IKHLAS ), KE DUA ASMA INI meniadakan dari Allah SESUATU yang tidak pantas BAGI-Nya SEPERTI keserupaan, kemiripan, TERSUSUN, TERBAGI dan KEBENDAAN / MATERI (tajsiim), karena sesungguhnya nama Al-Ahad ADALAH meniadakan KEMITSALAN DAN KEserupaAN. (BAYAN Talbiis Al-Jahmiyyah, FI TA'SISI BID'IHIM AL KALAMIYAH 4/61)

INI BUKTI BAHWA IBNU TAEMIYAH MENAFIKAN JISIM BAGI ALLAH..!
EITT Tunggu DULU.... !!
MUNGKIN BENAR DI ATAS dia MENGATAKAN bahwa ALLAH
bukan JISIM / tubuh !? Yah, dia sudah TERBIASA mengalahkan LOGIKANYA !! COBA LIHAT..! Di tempat lain DIA MENGATAKAN:

ﻭﺍﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﻫﻨﺎ:ﺃﻥ ﻣﺎ ﺟﺎﺀ ﺑﻪ
ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ ﻻ ﻳﺪﻓﻊ ﺑﺎﻷﻟﻔﺎﻅ
ﺍﻟﻤﺠﻤﻠﺔ ﻛﻠﻔﻆ ﺍﻟﺘﺠﺴﻴﻢ
ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻣﻤﺎ ﻗﺪ ﻳﺘﻀﻤﻦ ﻣﻌﻨﻰ
ﺑﺎﻃﻼ ﻭﺍﻟﻨﺎﻓﻲ ﻟﻪ ﻳﻨﻔﻲ ﺍﻟﺤﻖ
ﻭﺍﻟﺒﺎﻃﻞ. (ﻣﺠﻤﻮﻉ ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ,
5/433 )

Dan MAKSUD DI SINI adalah BAHWA apa pun YANG DI BAWA Rasulullah (ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ) tidak BISA dibantah oleh PENDEFINISIAN LAFAD Jism (tubuh) dan LAFAD-LAFAD LAINNYA yang MENGANDUNG makna tidak valid, DAN BARANG SIAPA YANG menyangkalNYA, MAKA IA menyangkal TERHADAP yang benar dan yang BATIL.
(Majmuuu-l-fatwa, 5/433)

DI SINI Ibn Tayimiyyah MENETAPKAN TAJSIM PADA ALLAH, DAN JUGA MENGANGGAP ALLAH MEMILIKI SUSUNAN / komposisi aktual dan bagian-bagian AKTUAL.!! LAH KO KONTRADIKSI DENGAN PERKATAAN DI REDAKSI SEBELUMNYA YA ?!
DAN DI TEMPAT LIAN DIA juga menunjukkan keyakinannya bahwa Allah sangat besar ukuran-NYA. Berikut ini adalah penjelasan tentang ide nya, dia mengatakan:

ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺣﺎﺗﻢ ﻓﻲ
"ﺗﻔﺴﻴﺮﻩ":ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺃﺑﻮ ﺯﺭﻋﺔ
ﺛﻨﺎ ﻣﻨﺠﺎﺏ ﺑﻦ ﺍﻟﺤﺎﺭﺙ ﺛﻨﺎ
ﺑﺸﺮ ﺑﻦ ﻋﻤﺎﺭﺓ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺭﻭﻕ
ﻋﻦ ﻋﻄﻴﺔ ﺍﻟﻌﻮﻓﻲ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ
ﺳﻌﻴﺪ ﺍﻟﺨﺪﺭﻱ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ
{ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ
ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ: {ﻻ ﺗﺪﺭﻛﻪ ﺍﻷﺑﺼﺎﺭ
ﻭﻫﻮ ﻳﺪﺭﻙ ﺍﻷﺑﺼﺎﺭ}ﻗﺎﻝ:ﻟﻮ
ﺃﻥ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻹﻧﺲ ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ
ﻭﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ;ﻣﻨﺬ ﺧﻠﻘﻮﺍ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ
ﻓﻨﻮﺍ ﺻﻔﻮﺍ ﺻﻔﺎ ﻭﺍﺣﺪﺍ ﻣﺎ
ﺃﺣﺎﻃﻮﺍ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺃﺑﺪﺍ} -ﻓﻤﻦ ﻫﺬﻩ
ﻋﻈﻤﺘﻪ ﻛﻴﻒ ﻳﺤﺼﺮﻩ ﻣﺨﻠﻮﻕ
ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺨﻠﻮﻗﺎﺕ ﺳﻤﺎﺀ ﺃﻭ ﻏﻴﺮ
ﺳﻤﺎﺀ?ﺣﺘﻰ ﻳﻘﺎﻝ:ﺇﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﻧﺰﻝ
ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺻﺎﺭ
ﺍﻟﻌﺮﺵ ﻓﻮﻗﻪ ﺃﻭ ﻳﺼﻴﺮ ﺷﻲﺀ
ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺨﻠﻮﻗﺎﺕ ﻳﺤﺼﺮﻩ
ﻭﻳﺤﻴﻂ ﺑﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ.
ﻓﺈﺫﺍ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻘﺎﺋﻞ:ﻫﻮ ﻗﺎﺩﺭ
ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻳﺸﺎﺀ;ﻗﻴﻞ:ﻓﻘﻞ:ﻫﻮ
ﻗﺎﺩﺭ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﻳﻨﺰﻝ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ
ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻫﻮ ﻓﻮﻕ ﻋﺮﺷﻪ
ﻭﺇﺫﺍ ﺍﺳﺘﺪﻟﻠﺖ ﺑﻤﻄﻠﻖ
ﺍﻟﻘﺪﺭﺓ ﻭﺍﻟﻌﻈﻤﺔ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ
ﺗﻤﻴﻴﺰ ﻓﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﺃﺑﻠﻎ ﻓﻲ
ﺍﻟﻘﺪﺭﺓ ﻭﺍﻟﻌﻈﻤﺔ;ﻓﻬﻮ ﺃﻭﻟﻰ
ﺑﺄﻥ ﻳﻮﺻﻒ ﺑﻪ ﻣﻤﺎ ﻟﻴﺲ
ﻛﺬﻟﻚ;ﻓﺈﻥ ﻣﻦ ﺗﻮﻫﻢ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ
ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﺃﻋﻈﻢ ﻣﻨﻪ ﻳﻘﺪﺭ ﻋﻠﻰ
ﺃﻥ ﻳﺼﻐﺮ ﺣﺘﻰ ﻳﺤﻴﻂ ﺑﻪ
ﻣﺨﻠﻮﻗﻪ ﺍﻟﺼﻐﻴﺮ ﻭﺟﻌﻞ ﻫﺬﺍ
ﻣﻦ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﻘﺪﺭﺓ ﻭﺍﻟﻌﻈﻤﺔ;
ﻓﻘﻮﻟﻪ:ﺇﻧﻪ ﻳﻨﺰﻝ ﻣﻊ ﺑﻘﺎﺀ
ﻋﻈﻤﺘﻪ ﻭﻋﻠﻮﻩ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ;
ﺃﺑﻠﻎ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺪﺭﺓ ﻭﺍﻟﻌﻈﻤﺔ
ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻓﻴﻪ ﻣﻮﺍﻓﻘﺔ ﺍﻟﺸﺮﻉ
ﻭﺍﻟﻌﻘﻞ.ﻭﻫﺬﺍ ﻛﻤﺎ ﻗﺪ ﻳﻘﻮﻟﻪ
ﻃﺎﺋﻔﺔ"ﻣﻨﻬﻢ ﺃﺑﻮ ﻃﺎﻟﺐ
ﺍﻟﻤﻜﻲ"ﻗﺎﻝ:ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﻭﺳﻌﻪ
ﺃﺩﻧﻰ ﺷﻲﺀ ﻭﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﻟﻢ ﻳﺴﻌﻪ
ﺷﻲﺀ ﻭﺇﻥ ﺃﺭﺍﺩ ﻋﺮﻓﻪ ﻛﻞ
ﺷﻲﺀ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﺮﺩ ﻟﻢ ﻳﻌﺮﻓﻪ
ﺷﻲﺀ;ﺇﻥ ﺃﺣﺐ ﻭﺟﺪ ﻋﻨﺪ ﻛﻞ
ﺷﻲﺀ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﺤﺐ ﻟﻢ ﻳﻮﺟﺪ
ﻋﻨﺪ ﺷﻲﺀ ﻭﻗﺪ ﺟﺎﻭﺯ ﺍﻟﺤﺪ
ﻭﺍﻟﻤﻌﻴﺎﺭ ﻭﺳﺒﻖ ﺍﻟﻘﻴﻞ
ﻭﺍﻷﻗﺪﺍﺭ ﺫﻭ ﺻﻔﺎﺕ ﻻ ﺗﺤﺼﻰ;
ﻭﻗﺪﺭ ﻻ ﻳﺘﻨﺎﻫﻰ;ﻟﻴﺲ
ﻣﺤﺒﻮﺳﺎ ﻓﻲ ﺻﻮﺭﺓ ﻭﻻ
ﻣﻮﻗﻮﻓﺎ ﺑﺼﻔﺔ ﻭﻻ ﻣﺤﻜﻮﻣﺎ
ﻋﻠﻴﻪ ﺑﻜﻠﻢ ﻭﻻ ﻳﺘﺠﻠﻰ
ﺑﻮﺻﻒ ﻣﺮﺗﻴﻦ ﻭﻻ ﻳﻈﻬﺮ ﻓﻲ
ﺻﻮﺭﺓ ﻻﺛﻨﻴﻦ;ﻭﻻ ﻳﺮﺩ ﻣﻨﻪ
ﺑﻤﻌﻨﻰ ﻭﺍﺣﺪ ﻛﻠﻤﺘﺎﻥ;ﺑﻞ ﻟﻜﻞ
ﺗﺠﻞ ﻣﻨﻪ ﺻﻮﺭﺓ ﻭﻟﻜﻞ ﻋﺒﺪ
ﻋﻨﺪ ﻇﻬﻮﺭﻩ ﺻﻔﺔ ﻭﻋﻦ ﻛﻞ
ﻧﻈﺮﺓ ﻛﻼﻡ;ﻭﺑﻜﻞ ﻛﻠﻤﺔ
ﺇﻓﻬﺎﻡ ﻭﻻ ﻧﻬﺎﻳﺔ ﻟﺘﺠﻠﻴﻪ;ﻭﻻ
ﻏﺎﻳﺔ ﻷﻭﺻﺎﻓﻪ.ﻗﻠﺖ:ﺃﺑﻮ
ﻃﺎﻟﺐ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻫﻮ
ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ"ﺍﻟﺴﺎﻟﻤﻴﺔ"ﺃﺗﺒﺎﻉ
ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺑﻦ ﺳﺎﻟﻢ
ﺻﺎﺣﺐ ﺳﻬﻞ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ
ﺍﻟﺘﺴﺘﺮﻱ-ﻟﻬﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻌﺮﻓﺔ
ﻭﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﻭﺍﻟﺰﻫﺪ ﻭﺍﺗﺒﺎﻉ
ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻓﻲ ﻋﺎﻣﺔ
ﺍﻟﻤﺴﺎﺋﻞ ﺍﻟﻤﺸﻬﻮﺭﺓ ﻷﻫﻞ
ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻣﺎ ﻫﻢ ﻣﻌﺮﻭﻓﻮﻥ ﺑﻪ
ﻭﻫﻢ ﻣﻨﺘﺴﺒﻮﻥ ﺇﻟﻰ ﺇﻣﺎﻣﻴﻦ
ﻋﻈﻴﻤﻴﻦ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻨﺔ:ﺍﻹﻣﺎﻡ
ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ ﻭﺳﻬﻞ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ
ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﺴﺘﺮﻱ ﻭﻣﻨﻬﻢ ﻣﻦ
ﺗﻔﻘﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﺬﻫﺐ ﻣﺎﻟﻚ ﺑﻦ
ﺃﻧﺲ ﻛﺒﻴﺖ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺃﺑﻲ ﻣﺤﻤﺪ
ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﻭﻓﻴﻬﻢ ﻣﻦ ﻫﻮ ﻋﻠﻰ
ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ. (ﻣﺠﻤﻮﻉ
ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ,5/483-482 )

Ibnu Abii Hatim mengatakan dalam tafsiir Nya: "... .. (Nabi) berkata: "jika Jin, manusia, setan dan malaikat SEMENJAK DI CIPTAKAN SAMPAI HARI KIYAMAT,MEMBUAT SATU BARIS UNTUK mengelilingi Allah, MAKA MEREKA SEMUA TIDAK AKAN BISA MENGELILINGI-NYA sama sekali." ( 1 )"
BAGAIMANA MUNGKIN DZAT yang SEPERTI INI besar-NYA, BISA di kelilingi oleh ciptaan YANG ADA DI LANGIT atau PUN DI TEMPAT LAINNYA ??, BAGAIMANA bisa dikatakan, 'bahwa KETIKA DIA turun ke Langit Dunia, MAKA ArsY BERADA di atas-Nya dan beberapa ciptaan-Nya MeNGElilingi-Nya ??
Sekarang, jika seseorang
MENYATAKAN, "BAHWA ALLAH menghendaki DAN MAMPU TERHADAP apa pun ..."maka KATAKANLAH PADANYA: "BAHWA Dia mampu turun (ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ), sedang DIA TETAP berada di atas Arsy-Nya,'"Apalagi, DENGAN bukti KEMUTLAKAN kuasa dan Kebesaran -Nya DENGAN TIDAK ADA PERBedAAN, lalu apa KAH ADA YANG lebih kuasa DAN LEBIH AGUNG DARINYA ?? MAKA DENGAN INI, Dia lebih pantas di SIFATI DENGAN ITU daripada sebaliknya.
Karena sesungguhnya,SESEORANG yang MEYAKINI DZAT yang Agung yang tidak ada yang lebih besar dari-Nya, DIA mampu membuat DZAT-Nya MENJADI kecil SEHINGGA DIA BISA di kelilingi oleh MAHLUK-MAHLUK NYA YANG kecil, dan berkata: ini merupakan indikasi kekuasaan dan kebesaran-Nya, DAN ADAPUN BAHWA 'sesungguhnya IA turun sementara kebesaran dan KETINGGIANNYA TETAP DI atas ARASYNYA, MAKA ITU lebih menunjukkan kekuasaan
dan kebesaran, dan ini SESUAI
dengan SYARA dan AKAL,.Ini SEBAGAIMANA yang DI Katakan OLEH SEBAGIAN ULAMA, seperti Abuu Thalib ALMAKIY Radhiallahu 'anhu, ia
berkata, "Jika DIA Menghendaki,Dia akan
terkandung dalam hal-hal
yang kecil, dan jika Dia
TIDAK BERkehendak,MAKA tidak AKAN TERKANDUNG DI SESUATU PUN...." ...
Abuu Thalib Radhiallahu 'anhu dan rekannya DARI KALANGAN Saalimiyyah ( PENGIKUT SYAIKH ABIL HASAN BIN SALIM ), ... ULAMA YANG AHLI ILMU, AHLI ibadah dan mengikuti Sunnah dan Jamaaah dalam hal-hal umum yang terkenal di kalangan Sunni ..... ..(MAJMUAH AL FATAWA 5/482-483)

DENGAN FAKTA-FAKTA INI,APAKAH INI MERUPAKAN BUKTI BAHWA IBNU TAEMIYAH tidak percaya AKAN Allah adalah JISIM / tubuh ??
BILA KITA MEMBACA DAN MENELAAH KARAKTER Ibnu Taimiyah,MAKA KITA TAU BAHWA IA SELALU mengatakan BAHWA lawan-lawannya di pengaruhi oleh Filsafat Yunani !!
TAPI SETELAH KITA MENGETAHUI PENDAPAT_PENDAPATNYA,TERNYATA Ibnu Taimiyah sendiri sangat JELAS dipengaruhi oleh Mitologi Yunani seperti DALAM FILM "The Clash of the Titans.
DENGAN GAMBARAN INI,cukup LAH KITA TAU tentang FEMIKIRAN Ibnu Taimiyah...!!

(1 ) ĥadiitS INI lemah, tetapi
JIKA PUN DIJADIKAN DALIL, MAKA MAKSUD UNGKAPAN ''tidak ada yang bisa mengelilingi Allah'',BUKAN berarti bahwa ALLAH besar dalam SEGI ukuran, DAN BUKAN BERarti mereka tidak mampu untuk mengelilingi SECARA WILAYAH,TAPI MAKSUDNYA TIDAK BISA MENGUKUR KEAGUNGAN DAN KEMULIAN ALLAH.
Ibnu Taimiyah, bagaimanapun, TERLALU cepat menyimpulkan DENGAN MEMAKNAI dari segi ukuran, DAN ITULAH prinsip-prinsip antropomorfisme /TAJSIM.

Selasa, 26 April 2011

Maksud Perkataan Imam Malik AR..'JANGAN DI SELEWENGKAN !

Wahabi mengatakan: "MENIADAKAN KEYAKINAN 'tidak diketahui bagaimana' KEPADA SIFAT Allah DALAM NAS MUTASABIH ADALAH SIKAP konyol. Kita semua harus
belajar dari 'bagaimana' SIFAT-SIFAT ALLAH seperti Ru'yah: MELIHAT Allah di SURGA,Insya Allah.. JUGA PELAJARAN DARI NABI Musa 'bagaimana' BERBICARANYA (KALAM) Allah,DAN ALLAH berbicara kepadaNya.
Apakah semua ini dilakukan OLEH ALLAH tanpa sebuah ' CARA',SEHINGGA TDK ADA BAGAIMANA'' menurut Anda?? Imam Malik berkata: "Kayf: BAGAIMANA Majhul: (tidak diketahui).
BELIAU tidak mengatakan: "Kayf adalah Ma'dum: ( tidak ada )

Jawaban:
Jika maksud ANDA dengan KATA "bagaimana" ADALAH realitas atau"kunh," maka KAMI sepakat. TAPI Jika
Anda maksud dengan KATA
"bagaimana" ADALAH modalitas: BENTUK KEADAAN, maka ini tidak dapat diterima.

Ada banyak riwayat dari Malik ketika ditanya tentang arti istawaa YANG di SANDARKAN KEPADA Allah, Salah satunya BELIAU berkata,"Al-Kayf marfuu: 'BAGAIMANA' DI HILANGKAN ", dan DI TEMPAT lain "Al-Kayf ghayr MA'QUL: 'BAGAIMANANYA' TIDAK TERCAPAI NALAR."
Pernyataan ini berarti bahwa
kayf:BAGAIMANA tidak mungkin,YAKNI istawaa tidak memiliki modalitas: BENTUK KEADAAN,JADI ISTIWA BUKAN 'SEMAYAM-TAPI TIDAK TAU BAGAIMANANYA '',TAPI EMANG TIDAK ADA BAGAIMANA',JADI 'BUKAN SEMAYAM',karena SIFAT Allah tidak memiliki modalitas /BENTUK KEADAAN.
REDAKSI ini lebih kuat dari pada yang mengatakan "kayf tidak diketahui," SEBAB KALAU KAIF TDK DIKETAHUI,BERARTI ADA KAIF CUMA TIDAK TAU!!
dan UNGKAFAN IMAM MALIK :ALKAIF MARFU DAN AL KAIF GOER MA'QUL INI SEJALAN dengan perkataan terkenal Salaf "bilaa kayf," yang berarti "tanpa bagaimana," yaitu tanpa suatu modalitas.

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻘﺮﺍﻓﻲ:ﻭﻣﻌﻨﻰ ﻗﻮﻝ ﻣﺎﻟﻚ
ﺍﻻﺳﺘﻮﺍﺀ ﻏﻴﺮ ﻣﺠﻬﻮﻝ ﺃﻥ ﻋﻘﻮﻟﻨﺎ
ﺩﻟﺘﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻻﺳﺘﻮﺍﺀ ﺍﻟﻼﺋﻖ ﺑﺎﻟﻠﻪ
ﻭﺟﻼﻟﻪ ﻭﻋﻈﻤﺘﻪ ﻭﻫﻮ ﺍﻻﺳﺘﻴﻼﺀ
ﺩﻭﻥ ﺍﻟﺠﻠﻮﺱ ﻭﻧﺤﻮﻩ ﻣﻤﺎ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ
ﺇﻻ ﻓﻲ ﺍﻷﺟﺴﺎﻡ.ﻭﻗﻮﻟﻪ ﻭﺍﻟﻜﻴﻒ ﻏﻴﺮ
ﻣﻌﻘﻮﻝ ﻣﻌﻨﺎﻩ ﺃﻥ ﺫﺍﺕ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ
ﺗﻮﺻﻒ ﺑﻤﺎ ﻭﺿﻌﺖ ﻟﻪ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻟﻔﻆ
ﻛﻴﻒ,ﻭﻫﻮ ﺍﻷﺣﻮﺍﻝ ﺍﻟﻤﺘﻨﻘﻠﺔ
ﻭﺍﻟﻬﻴﺌﺎﺕ ﺍﻟﺠﺴﻤﻴﺔ..ﻓﻼ ﻳﻌﻘﻞ ﺫﻟﻚ
ﻓﻲ ﺣﻘﻪ ﻻﺳﺘﺤﺎﻟﺘﻪ ﻓﻲ ﺟﻬﺔ
ﺍﻟﺮﺑﻮﺑﻴﺔ(.13ﺝ/ﺹ0,242 .(

: Al-Qaraafiyy, salah satu ulama besar dalam sejarah, dan ahli MADHAB Imam Maalik berkata:"Makna UCAPAN IMAM Maalik " istiwaa 'di ketahui "adalah bahwa pikiran kita
menuntun kita untuk istiwaa 'yang layak BAGI Allah Yang Mulia dan DAN LAYAK DGN kebesaranNYA, YAKNI istiilaa' (kontrol:MENGUASAI ), dan BUKAN MAKNA duduk atau sejenisnya yang tidak bisa
KECUALI untuk JISIM: BENDA. Adapun IMAM Malik mengatakan "kayf tidak mungkin," artiNYA bahwa Allah
sendiri tidak dikaitkan dengan
apa yang DI GUNAKAN OLEH orang-orang Arab DENGAN kata "kayf", YAITU PERTANYAAN UNTUK SIFAT YANG BERUBAH (sementara)
dan UNTUK KONDISI JISIM/ tubuh, dan ini tidak mungkin, karena MUSTAHIL Allah dikaitkan dengan arti tersebut (Dħakħiirah, 13/243).

Perhatikan bahwa kata kayfiyyah/kayf JUGA di gunakan DENGAN arti "realitas ," yang identik dengan"kunh: HAKIKAT,"JADI KETIKA DI KATAKAN BILA KAIF ARTINYA TIDAK ADA REALITAS/ HAKIKAT,INTINYA KITA TDK TAU MAKNA ISTAWA TERSEBUT YANG JELAS TDK ADA REALITAS (BUKAN SEMAYAM) dan BUKAN berarti MODALITAS.

kata IMAM Az-Zarkashiyy DALAM KITAB Al-Bahr al-Muĥiyţ

ﻭﺃﺟﻴﺐ ﺑﺄﻥ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﺎﻟﺮﺍﺳﺨﻴﻦ ﻓﻲ
ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﺮﺍﺳﺨﻮﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺑﺎﻟﻠﻪ
ﻭﻣﻌﺮﻓﺘﻪ ﻭﺃﻧﻪ ﻻ ﺳﺒﻴﻞ ﻟﻠﻮﻗﻮﻑ
ﻋﻠﻰ ﻛﻨﻪ ﺫﺍﺗﻪ ﻭﺻﻔﺎﺗﻪ ﻭﺃﻓﻌﺎﻟﻪ
ﺑﻐﻴﺮﻩ ﻛﻤﺎ ﺣﻜﻰ ﻋﻦ ﺍﻟﺼﺪﻳﻖ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ
ﺍﻟﻌﺠﺰ ﻋﻦ ﺩﺭﻙ ﺍﻹﺩﺭﺍﻙ ﺇﺩﺭﺍﻙ ﻭﻗﺪ
ﻗﻴﻞ:
ﺣﻘﻴﻘﺔ ﺍﻟﻤﺮﺀ ﻟﻴﺲ ﺍﻟﻤﺮﺀ ﻳﺪﺭﻛﻬﺎ
ﻓﻜﻴﻒ ﻛﻴﻔﻴﺔ ﺍﻟﺠﺒﺎﺭ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺪﻡ
"Jawabannya adalah yang
dimaksud dengan YANG MENdalam pengetahuanNYA adalah seseorang yang LUAS pengetahuan tentang Allah,dan bahwa tidak ada cara untuk memahami kunh (kenyataan) SIFAT-Nya dan tindakanNYA selain ALLAH SENDIRI, seperti DIKATAKAN OLEH (Abu Bakar) As-Şiddiiq RA
"ketidak mampuan untuk
mencapai pemahaman TENTANG ALLAH, adalah
SEBENARNYA pemahaman " dan telah berkata :
ĥaqiiqah seseorang tidak
BISA dipahami oleh orang LAIN-MAKA bagaimana LAGI tentang kayfiyyah Al-Jabbaar yang
memiliki keberadaan tanpa awal (1 / 368) ".

Seperti yang KITA lihat , Az-
Zarkakshiyy menggunakan
KALIMAT ĥaqiiqah dan kayfiyyah sebagai KALIMAT sinonim (2 LAFAD TAPI 1 MAKNA) ARTINYA ADALAH : realitas "kunh." Oleh karena itu, setiap kali ULAMA SALAF mengatakan "kayf tidak diketahui" maka kita harus
memahami bahwa artiNYA yaitu " realitas /HAKIKAT TIDAK DI KETAHUI , "dan bukan ARTI" modalitas /BAGAIMANA TIDAK DI KETAHUI. "

Referensi:
1-Al-Qaraafiyy. Adh-Dħakħiirah. 1st ed. Beirut, Lebanon: Dar Al-Gharb Al-Islaamiyy, 1994.
2-Az-Zaraksħiyy. Al-Bahr Al-Muĥiiţ.1st ed. Beirut, Lebanon: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 2000.

Terjemah Qasidah burdah

Oleh: H. M. Masykuri Abdurrahman
Sidogiri Pasuruan

Bagian Pertama
BERCUMBU DAN PENGADUAN
CINTA

Apakah Karena Ingat
Tetangga
Di Negeri Dzi Salam Sana
Engkau Deraikan Air Mata
Bercampur Darah Duka
Ataukah Karena Hembusan
Angin Terarah
Lurus Dari Jalan Kadhimah
Dan Kilatan Cahaya Gulita
Malam
Dari Kedalaman Jurang Idham
Kenapa Kedua Matamu Tetap
Menetaskan Air Mata?
Padahal Engkau Telah
Berusaha Membendungnya
Dan Kenapa Hatimu
Senantiasa Gundah Gulana
Padahal Engkau Telah
Menghiburnya
Apakah Orang Yg Dimabuk
Cinta Menyangka
Bahwa Api Cinta Dapat
Ditutupi Nyalanya
Di Antara Tetesan Airmata
Dan Hati Yang Terbakar
Membara
Andaikan Tak Ada Cinta Yg
Menggores Kalbu
Tak Mungkin Engkau
Mencucurkan Air Matamu
Meratapi Puing-Puing
Kenangan Masa Lalu
Berjaga Mengenang Pohon
Ban Dan Gunung Yang Kau
Rindu
Bagaimana Kau dapat
Mengingkari Cinta
Sedangkan Saksi Adil Telah
Menyaksikannya
Berupa Deraian Air Mata
Dan Jatuh Sakit Amat
Sengsara
Duka Nestapa Telah
Membentuk Dua Garisnya
Isak Tangis Dan Sakit Lemah
Tak Berdaya
Bagai Mawar Kuning Dan
Merah
Yang Melekat Pada Pipi Dua
Memang Benar Bayangan
Orang Yang Kucinta
Selalu Hadir Membangunkan
Tidurku Untuk Terjaga
Dan Memang Cinta Sebagai
Penghalang Bagi Siempunya
Antara Dirinya Dan Kelezatan
Cinta Yang Berakhir Derita
Wahai Pencaci Derita Cinta
Udzrahku
Kata Maaf Kusampaikan
Padamu
Aku Yakin Andai Kau Rasakan
Derita Cinta Ini
Tak Mungkin Engkau Mencaci
Maki
Keadaanku Telah Sampai
Padamu
Tiada Lagi Rahasiaku Yang
Tersimpan Darimu
Dari Orang Yang Suka
Mengadu Domba
Dan Derita Cintaku Tiada
Kunjung Sirna
Engkau Begitu Ikhlas Memberi
Nasehat Diriku
Tetapi Aku Tak Mampu
Mendengarkan Saran Itu
Karena Sesungguhnya Orang
Yang Dimabuk Cinta
Tuli Dan Tak Menggubris
Cacian Pencela
Sungguh Aku Curiga Pada
Uban Pemberi Saran
Curiga Pada Saran Yang
Disampaikan
Padahal Uban Di Kepala Dalam
Memberi Saran
Jauh Dari Hal-Hal Yang
Mencurigakan

Bagian Kedua
PERINGATAN TENTANG BAHAYA
HAWA NAFSU

Sungguh Nafsu Marahku Pada
Nasehat Tak Terima
Karena Berangkat Dari
Ketidaktahuannya
Adanya Peringatan Berupa
Uban Di Kepala
Dan Ketidakberdayaan Tubuh
Akibat Umur Senja
Nafsu Amarahku Tak Mau
Bersiap-Siap Diri
Dengan Mengerjakan Amal
Baik Yang Bernilai
Untuk Menyambut
Kedatangan Tamu Yang Pasti
Tamu Yang Singgah Di Kepala
Nan Tiada Malu Lagi
Jikalau Aku Tahu
Bahwa Diriku Tak Dapat
Menghormat Tamu
Maka Lebih Baik
Kusembunyikan Diriku
Dengan Cara Menyemir Uban
Dikepalaku
Siapakah Gerangan?
Sanggup Mengendalikan
Nafsuku Dari Kesesatan
Sebagaimana Kuda Liar Yang
Terkendalikan
Dengan Tali Kekangan
Jangan Kau Berharap Waktu
Sesaat
Dapat Mematahkan Nafsu
Dengan Maksiat
Karena Makanan Justeru Bisa
Perkuat
Bagi Si Rakus Makanan Lezat
Nafsu Itu Bagai Bayi
Bila Kau Biarkan Akan Tetap
Menyusu Tiada Henti
Namun Bila Kau Sapih Itu Bayi
Maka Ia Akan Berhenti Sendiri
Maka Palingkanlah Nafsumu
Dari Kesenangan
Takutlah Jangan Sampai Ia
Miliki Kekuasaan
Sesungguhnya Nafsu Jikalau
Berkuasa
Maka Akan Membunuhmu Dan
Membuatmu Cela
Jagalah Hawa Nafsu
Ia Bagai Ternak Dalan
Kebaikan
Jika Ia Merasa Nyaman Dalam
Kebaikan Itu
Maka Tetap Jaga Dan Jangan
Biarkan
Betapa Banyak Kelezatan
Justeru Bagi Seseorang
Membawa Kematian
Karena Tiadanya Pengertian
Bahwa Racun Tersimpan
Dalam Makanan
Waspadalah Diri
Terhadap Tipu Dayanya Lapar
Dan Kenyang
Sebab Sering Terjadi
Rasa Lapar Lebih Daripada
Kenyang
Cucurkanlah Airmata
Dari Kelopak Mata Yang Penuh
Noda Dosa
Tetap Dan Pelihara
Rasa Sesal Dan Kecewa
Lawanlah Hawa Nafsu Dan
Setan Durjana
Durhakalah Pada Keduanya
Jika Mereka Tulus
Menasehati
Maka Engkau Harus
Mencurigai
Janganlah Engkau Taat
Kepada Mereka Berdua
Baik Selaku Musuh Atau
Selaku Hakim
Sebab Engkau Sudah Tahu
Dengan Nyata
Bagaimana Tipu Dayanya
Musuh Dan Hakim
Kumohon Ampun Kepada Allah
Atas Ucapan Yang Tanpa
Amaliah
Sungguh Hal Itu Kusamakan
Dengan Orang Mandul Tak
Berketurunan
Engkau Ku Perintah Lakukan
Kebaikan
Namun Aku Sendiri Tak
Mengerjakan
Maka Tiada Berguna
Ucapanku Agar Kau Berlaku
Lurus
Sedangkan Diriku Sendiri Tak
Lurus
Sebelum Mati Aku Tak Cari
Perbekalan
Dengan Mengerjakan Ibadah
Yang Disunatkan
Aku Tak Pernah Shalat Dan
Puasa
Kecuali Ibadah Wajib Saja

SIFAT ALLAH: 'Turun VS Melihat'

Pertanyaan: kita mengatakan
bahwa ide "turun tidak seperti kita turun" adalah kontradiksi karena tidak bisa turun selain BERUPA JISIM-badan terikat oleh ruang dan arah.
Namun Wahabi mengatakan:
"Makna Melihat adalah untuk
menginterpretasikan satu
informasi CAHAYA YG MENERPA Mata.
Apakah Anda menyangkal bahwa Allah melihat? Anda mengatakan tidak bisa turun selain BERUPA JISIM badan terikat oleh ruang dan arah SEDANGKAN melihat JUGA tidak bisa dilakukan selain DENGAN mata karena ini adalah arti sebenarnya dari Melihat seperti Anda memberikan arti DARI KATA turun.

Jawaban: Jika kita MENERIMA gagasan bahwa makna sebenarnya dari melihat adalah "DGN menafsirkan ADANYA informasi yang di terima saat CAHAYA lampu MENGENAI mata seseorang," maka ini adalah cara MELIHATNYA kita, Allah melihat BUKAN DENGAN MATA. MELIHATNYA Allah itu abadi tanpa awal atau akhir, dan
tidak melibatkan instrumen,
sehingga kita mengatakan bahwa melihat-Nya tidak seperti melihat KITA. Karena Allah itu melihat tanpa modalitas (BILA kayf), kita tidak bisa mengetahui realitas
melihat-Nya, dan kita tidak bisa menggambarkannya, karena kita HANYA mendapatkan sebuah gambaran melihat dengan suatu modalitas.

Bagaimanapun, KITA mengatakan bahwa ALLAH MELIHAT adalah HANYA UNTUK membersihkan ALLAH DARI SIFAT kebalikannya, yaitu kebutaan/ BUTA.Jadi kita katakan, Allah melihat tanpa mata dan tanpa awal atau akhir atau BERubah, dan artinya adalah kebalikan dari
kebutaan. Dengan cara ini saya bisa tahu sesuatu tentang Allah MAHA melihat tanpa MENISBATKAN suatu modalitas. Karena kita tidak diharuskan untuk mengetahui realitas SIFAT Allah, hal ini cukup.
SEHINGGA AL BASIR: MELIHAT TERMASUK ASMA ALHUSNA,DAN AYAT SAMI'UL BASIR ADALAH AYAT MUHKAMAT..

Ini BERBEDA dengan UNGKAPAN "turun",karena turun adalah gerakan. Ini suatu modalitas, dan Anda tidak dapat memiliki
modalitas YAITU TURUN tanpa ADANYA modalitas (JISIM),INI DI SEBUT bertentangan.
Anda tidak dapat mendefinisikaN TURUN PADA ALLAH sebagai lawan dari kebalikannya, SEBAGAI MANA "melihat adalah kebalikan dari kebutaan," karena lawannya adalah naik, gerakan dalam arah yang berlawanan,modalitas bergerak ke arah yang berlawanan.
Dengan demikian Anda tidak bisa lolos dari gagasan gerakan. Untuk alasan ini, Anda MESTI mengatakan BAHWA nuzuul itu BUKAN berarti bahwa Allah turun, TETAPI BERILAH penafsiran yang masuk akal, atau menegaskan DENGAN nuzuul SAJA DAN percaya BAHWA MAKNANYA BUKAN MERUPAKAN MAKNA JISIM ATAU SIFAT JISIM..YANG TERAKHIR INI DISEBUT TAFWID SALAF...!

Wahabi mengatakan: Allah di arasy tapi bukan jisim-benda?!

Wahabi BERKATA:
Allah memang di atas Arasy-Nya dan terpisah dari ciptaan,semua bukti menunjuk-Nya. Kami tidak mengatakan bahwa Allah adalah tubuh atau apa, kita hanya menegaskan apa yang Dia dan Rasul-Nya (sallallahu wasallam aleyhi) Tegaskan..

JAWABAN:
Jika Anda maksud dengan "di atas Arasy" dalam arti kebesaran status atau sejenisnya, maka ini benar,dan semua umat Islam percaya HAL Ini, INI adalah
satu makna indah dapat DI Fahami, dan MAKNA itu YANG SELAYAKNYA harus dipahami, karena Allah memiliki NAMA YANG indah.Namun, tidak benar MENGATAKAN bahwa bukti bukti menunjukkan Allah di atas Arsh dalam arti lokasi dan arah, karena Allah mengatakan kepada kita bahwa Dia tidak menyerupai apapun, dan ARTI SECARA LOKASI itu bukan PERNYATAAN arti yang indah, JUGA MUSTAHIL ADA KONTRADIKSI DALAM ALQURAN.

Jika Dia berada di suatu tempat, maka Dia akan memiliki batas berdekatan dengan Arsh, dan batas ini akan menjadiKAN ADANYA bentuk tertentu. Bentuk semacam itu akan MEMerluKAN YANG MENetapkan dan YANG MENGADAKAN, yaitu diciptakan oleh pencipta, sama seperti semua bentuk lainnya, yang berarti bahwa Allah akan
membutuhkan pencipta, dan itu berarti bahwa Dia seperti ciptaan.

Itulah mengapa Salaf
mengatakan bahwa Allah BILA KAIF: tanpa bagaimana, yaitu tanpa bentuk. Hal ini sebenarnya sangat jelas. Lihat juga PERKATAAN IMAM Al- Qurţubiy DALAM POSTINGAN BERIKUTNYA..

Adapun Anda (WAHABI) MENGATAKAN, "Kami tidak mengatakan Allah adalah tubuh atau apa ...." ini melenceng. LIHAT kata-kata yang Anda gunakan, SETIAP KATA PUNYA MAKNA.. Jika Anda mengatakan bahwa Allah itu di tempat / lokasi di atas Arasy, maka HAKIKATNYA anda MENYatakan bahwa Dia adalah JISIM tubuh, karena berada di lokasi memerlukan batasan di tempat itu. Hal ini karena sesuatu YANG DI lokasi ATAU PUN semua lokasi, atau di
beberapa lokasi., itu di batasi oleh batasan dan memiliki ukuran dan bentuK untuk lokasi itu MAKA TIDAK BISA TIDAK ITU BERUPA JISIM/ tubuh.

Itulah sebabnya mengapa tidak masuk akal mengatakan bahwa Allah itu di suatu tempat,tetapi BUKAN JISIM/ tubuh (KONTRADIKSI) DAN TIDAK MGKN KEDUA-DUANYA BENAR.
Kami tidak peduli tentang kata,TOH yang kita peduli
ADALAH maknanya, Atau masuk ke dalam cara lain ??!, kita peduli tentang KATA tubuH, karena JISIM, FISIK, TUBUH ADA maknanya..! FAHAMILAH BRO..!

LOGIKA KEBERADAAN ALLAH YANG MAHA TINGGI SEJALAN DENGAN ALQURAN

Ketika kita melihat sekeliling kita, kita melihat dua hal:
1-batas (BATAS fisik / batas spasial /BATAS bentuk)
2-warna.
Tidak ada lagi yang terlihat oleh mata kita KECUALI 2 HAL INI.. Kita tidak FOKUS UNTUK MEMBAHAS warna, karena warna BUKAN MASALAH POKOK KARENA TERCAKUP JUGA dalam BAHASAN TNTG perbatasan.
Apa yang BERLAKU DI SEKITAR KITA, BISA untuk membuktikan BUTUHNYA ciptaan KEPADA
Sang Pencipta,adalah DENGAN ADANYA batas.
Kita BISA membuktikan bahwa semua YANG MEMILIKI batasan, tidak masalah BAGAIMANA bentuknya,PASTI
memiliki Pencipta,DAN untuk
menunjukkan bahwa BENAR ada SANG Pencipta [1] .
Mengapa ???
Karena batasan CUMA berbeda dalam ukuran dan bentuknya SAJA,DAN tidak ADA PerbedaAN,SEMUANYA berdasarkan BUKTI bahwa YANG TERBATAS memerlukan
pencipta, sementara yang TIDAK TERBATAS/ TIDAK ADA BATASAN tidak MEMERLUKAN PENCIPTA. Tidak ada KERAGUAN DALAM MASALAH INI.

Dengan demikian, jika seseorang mengatakan bahwa Allah memiliki batasan, maka ia terpaksa HARUS mengatakan bahwa Allah, seperti hal lain YANG MEMILIKI batasan YAKNI MEMbutuhKan SANG pencipta,atau JIKA IA MENOLAK,MAKA IA tidak dapat
membuktikan bahwa YANG MEMILIKI batasan membutuhkan KEPADA pencipta.
Jika ia tidak dapat membuktikan bahwa YANG ADA batasan memerlukan
pencipta,maka dia tidak dapat
membuktikan bahwa apa yang kita lihat dengan mata kita di sekitar kita membutuhkan seorang pencipta. INI MUSTAHIL...!

Semua anthropomorphists /WAHABI percaya bahwa Allah ada dalam arah DAN TEMPAT. Ini berarti mereka percaya bahwa ALLAH memiliki batasan di arah DAN TEMPAT itu. DI SISI LAIN Mereka juga percaya bahwa Allah tidak di ciptakan.
Oleh karena itu,AKAL SEHAT TERPAKSA untuk mengatakan bahwa YANG ADA batasan tidak MEMerluKAN pencipta, Hal ini sekali lagi berarti bahwa mereka tidak dapat mem buktikan BENTUK apa pun yang terlihat ADA YANG MENCIPTA.
Mereka ingin kita percaya bahwa FEMIKIRANNYA adalah jalan kebenaran,dan cara Al-Qur'an, JALAN para nabi dan salaf saleh. Ini tidak LAIN satu penghinaan terhadap agama dan Sang Pencipta, dan MERUPAKAN penolakan Islam TERHADAP ARGUMENT PENDAPAT,Hal ini mengurangi KEPERCAYAAN UMAT agama lain TERHADAP ISLAM.
DAN PENDAPAT Ini merupakan dukungan terhadap PENDAPAT KELOMPOK KAFIR bahwa ilmu pengetahuan dan FEMIKIRAN tidak SEJALAN dengan ISLAM. Apa harga MAHAL YANG HARUS DI BAYAR hanya untuk BERPEGANG PADA gagasan
bahwa KETINGGIAN Allah SECARA posisi spasial relatif/ TEMPAT,bukan DENGAN ARTI KETINGGIAN SECARA kekuasaan dan status,BUKAN DI lokasi..!

[1] Semua YANG ADA batasan MEMerluKAN pencipta, karena bentuknya SECARA NALURI mungkin ADANYA (JAIZUL WUJUD). Lagi pula, batas fisik secara konseptual hanyaLAH sambungan titik-titik membentuk garis atau
permukaan. Setiap titik
dihubungkan ke yang berikutnya pada salah satu sisinya. Pilihan penempatan dihubungkan ke titik lain untuk setiap ruang yang tersedia di setiap sudut dari sudut mana pun....Itu saja.
Penempatan titik tersambung
KEPADA bentuk batas, dan karena cara titik-titik ditempatkaN,MAKA setiap spesifikasi MEMbutuhKan KEPADA hal 'di mana ?', itu benar KARENA semua batas perlu PENetapan.
BUKAN HANYA menempatkan:
sesuatu yang memiliki batas fisik (atau ukuran), memiliki bentuk,karena TERbatas MAKA memiliki beberapa bentuk. Segala sesuatu yang memiliki bentuk tertentu bisa memiliki bentuk lainnya, karena bentuk apapun tidak lebih MUNGKIN dibandingkan
bentuk lainnya.
MAKA YANG memiliki bentuk tertentu PASTI ada seseorang yang MENentukan BENTUK dan memilih KETETAPANNYA di antara semua kemungkinan lain.
Ini berarti bahwa setiap YANG ADA batasAN FISIK MEMbutuh Kan pencipta dan tidak dapat kekal, karena keberadaannya tergantung pada spesifikasi sebelumnya YANG BERANTAI, dan semua batasan tersebut sama dalam ketergantungan ini.
Jadi jika seseorang mengklaim bahwa ADA SALAH SATU YANG MEMILIKI batas tidak memerlukan pencipta, atau TIDAK ADA YANG MENEentukanNYA, maka ia secara logis TIDAK BISA membuktikan bahwa HAL lain YANG MEMILIKI BATASAN perlu KEPADA pencipta. Ini berarti bahwa ia secara logis TIDAK BISA membuktikan bahwa bentuk butuh KEPADA seseorang YG MENCIPTANYA..!!
Melainkan,ia harus berpegang pada premis bahwa semua batas memerlukan seorang pencipta. Dia harus MENGATAKAN bahwa karena Allah BUKAN BENTUK,tidak ditentukan atau diciptakan,dan pasti abadi,MAKA benar bahwa Allah ada tanpa batas
fisik YANG TERBATAS OLEH ARAH DAN TEMPAT DAN JUGA BUKAN BENTUK..

MASYA ALLAH MA A'DHOMA SYA'NAK..

Senin, 25 April 2011

Debat antara Wahabi dan Aswaja ''Allah tidak di dalam dan diluar alam'

WAHABI :Allah ada tanpa tempat dan arah kemudian menciptkan alam semesta
(makhluk) apakah makhluk itu
menyatu dg Allah ataukah
terpisah dgn Allah.
ASWAJA::Konsep pemisahan dan koneksi berhubungan dengan JISIM/MATERI/CIPTAAN,bukan untuk Allah,TAPI UTK JISIM/ MATERI LAGI.
JIKA ALLAH DI DALAM ALAM JELAS ALLAH JISIM KARENA TERBATAS OLEH ALAM DAN ADA UKURAN BAGI ALLAH,JIKA TERPISAH DGN ALAM,MAKA APAKAH TERPISAH DENGAN JARAK TERTENTU ATAU
JARAK TAK TERBTAS,INI PUN AKAN MEMBUTHKAN RUANG YANG KOS0NG /TEMPAT LAGI BAGI ALLAH.
WAHABI :karena saya meyakini
makhluk terpisah dgN penciptanya maka dari itu akan terbentuk arah dan tempat utk makhluk..andaikan makhluk menunjuk ke arah penciptanya bukan berarti pencipta itu berubah arah atau tempat..beda kalo makhluk menyatu dgN pencipta maka kita tdk bisa
menunjuk arah kepada pencipta.
ASWAJA :bagaimana pun,bahwa Allah adalah DZAT YG BUKAN JISIM,sehingga tidak benar bahwa Dia memiliki batas. Oleh karena itu,tidak benar bahwa Allah itu luar atau di dalam ALAM.adalah
kesalahan yang disebut "dikotomi palsu"ketika
seseorang berpendapat dan
memberikan anda pilihan antara dua hal, YANG KE DUANYA tidak ada yang BENAR.
WAHABI: ANA masih bingung..Allah adalah awal dan Allah ada tanpa tempat dan arah kemudian menciptakan alam
semesta..kalo Allah tidak
menyatu atau terpisah dg alam semesta maka logika saya menyatakan dzat Allah musnah setelah alam semesta tercipta,dan ini sangat tdk mungkin karena Dzat Allah Kekal...atau logika lain bisa mengatakan bahwa alam semesta tercipta dg sendirinya ( pemahaman atheis) dan ini juga tdk mungkin karena Allah
mempunyai sifat wujud (ada)..
Apakah pembicaraan ini bisa
menjerumuskan kita kepada
atheis..ini yg saya takutkan..
Mohon penjelasannya karna saya sangat bodoh akan hal ini. Nuhun.
ASWAJA: gni z, sblm allah
mencipta apapun,apakah bs
dikatakn allah diluar atau di dalam alam??
WAHABI:Tidak bisa dikatakan
diluar atau didalam karena alam blm ada (tercipta) ..sesuatu yg tunggal tidak bisa
disebutkan arahnya atau
tempatnya dimana.. setelah alam ada (tercipta) baru bisa dikatakan diluar atau didalam alam tsb..jadi sebab adanya diluar atau didlm alam karna adanya(terciptanya) alam(kitalah yg menyebut arah pencipta ada diatas bawah atau samping sedangkan pencipta bisa
menyebut dirinya tanpa tempat dan arah atau juga bisa menyebut dirinya ada diatas ciptaannya) Sbg misal titik A ada tanpa tempat atau arah kemudian tercipta titik B..karna posisi kita di B maka terbentuk arah dan tempat dan kita bisa menyebut arah A diatas,bawah atau samping titik B walaupun A tidak berubah atau berpindah..kecuali titik B menyatu dg A..andaikanpun titik A tanpa
batas(maha) dan B terbentuk
maka B pasti akan menempel di titik A..logikanya cuma ada 2
yaitu A terpisah dg B dan
menjadikan adanya arah atau B menempel di A.. Atau kang qultu punya kemungkinan yg lain.. Maaf kang agak ngeyel soalnya biar saya jadi jelas. Nuhun
ASWAJA:SUPAYA MASUK LOGIKA
ENTE,ANE KASIH CONTOH :batu
APAKAH buta atau melihat??,
mana yang benar ???" JAWABAN masalah ini adalah bahwa batu tidak BISA dikatakan buta ataupun melihat!
Artinya, Anda tidak BISA
MENGataKAN,"batu itu buta"
atau PUN "batu itu melihat." Jadi ketika ORANG BERTANYA "APAKAH Allah di dalam ATAU di luar ALAM??,mana yang benar ??"
MAKA SBNRNYA ORG TSBT
menggunakan dikotomi palsu,untuk menipu pikirAN ANDA
bahwa tidak ada alternatif lain, Ini tidak benar!
karena dua pilihan YG TEPAT
TENTANG sesuatu yang 'ADA'
adalah:pertama "Apakah
MENempat atau tidak
BERTEMPAT?" Jika jawabannya
"MENempat,"maka mungkin
ORANG bertanya LAGI,"itu di
wilayah ATAU di luar WILAYAH ?? 'begitu dan strusnya "NAH Jika jawabannya adalah," TDK
MENempat?, "JIKA kemudian DI tanya," apakah DALAM kawasan atau di luar KAWASAN ?? ini dan itu dst? INI "adalah omong kosong
murni.
TOH DAH JELAS TDK MENEMPAT!
Untuk gambaran dalam hal HAL INI contoh batu, ada pertanyaan "APAKAH batu melihat atau buta?"
COBA FIKIR "apakah batu itu
memiliki pandangan???" Karena jawabannya adalah "tidak,"MAKA tidak MASUK akal BERTANYA,"BATU melihat atau buta??!"
WAHABI: Batu tdk memilki
pandangan maka tdk bisa
disebut buta atau melihat kalo dianalogikan dg alam semesta dg penciptanya maka sang pencipta tdk diluar atau didlm alam semesta karna alam semesta terbentuk dg sendirinya apakah maksudnya spt itu kang qultu..
ASWAJA:UDAH JELAS ALAM
TERBATAS DENGAN BENTUK DAN
UKURAN,SETIAP YG PUNYA BATAS DAN UKURAN PASTI ADA YG MENENTUKAN BATAS DAN
UKURANNYA,ARTINYA BUTUH PADA YG MENCIPTA.,SELAIN ALLAH DI ADAKAN OLEH ALLAH!
NAH ALLAH TDK MENEMPAT DAN
TDK BUTUH RUANG UTKNYA,DAN
BUKAN JISIM,MAKA TDK DISIFATI DI DALAM ALAM ATAU DILUAR,KARENA DILUAR PASTI DGN JARAK TERTENTU ATAU JARAK TDK TERBTAS.BERARTI HAKIKATNYA ALAM JUGA,KARENA SESUATU SELAIN ALLAH ADALAH ALAM!
ITU GAMBARAN BATU APA PANTAS DISEBUT TDK MLHT DAN TDK BUTA,KRNA BATU TDK MEMILIKI PANDANGAN!
WAHABI :Batu tdk memilki
pandangan maka tdk bisa
disebut buta atau melihat kalo dianalogikan dg alam
semesta dg penciptanya maka sang pencipta tdk diluar atau didlm alam semesta karna alam semesta terbentuk dg sendirinya
apakah maksudnya spt itu kang qultu..
ASWAJA:ENTE SENDIRI NGMG
PERBANDINGAN PENCIPTA DAN
CIPTAAN,LALU ENTE BANTAH
SENDIRI DGN MENGATAKAN DGN
TERCIPTA DGN SENDIRINYA,PIYE
NEH.HE HE HE
BUANG TAASUB ENTE DAN FAHAMI JWBN ANA DIATAS.
JADI ALLAH BUKAN JISIM ATAU
KARAKTER JISIM TDK MENEMPAT DAN BERARAH! DAN
MASUK LOGIKA TDK DI ALAM DAN
DILUAR ALAM!
GIMANA ALLAH?? TDK ADA YG TAU DZATIYAH ALLAH,KECUALI ALLAH. SHGG SAYIDINA ABU BAKAR BERKATA:TDK MEMAHAMI HAKIKAT ALLAH ADALAH MEMAHAMI ITU SNDRI..!
WAHABI:Terimakasih kang qultu walaupun blm paham bener saya akan mencoba memahami lagi. Sekali terimakasih atas fikiran
serta waktu anda.. Akan saya
baca lagi pelan2 dan akan saya pahami..
ASWAJA: ANA ULANG KMENT INI
DGN DIPERJELAS.
SELAIN ALLAH DI ADAKAN OLEH
ALLAH! NAH ALLAH TDK MENEMPAT DAN BUKAN JISIM,MAKA TDK DISIFATI DI DALAM ALAM ATAU DILUAR,KARENA
DILUAR PASTI DGN JARAK TERTNTU ATAU TDK TERBTAS.BERARTI HAKIKATNYA ALAM JUGA,KARENA SESUATU SELAIN ALLAH ADALAH ALAM!*
GAMBARANNYA BATU YANG PANTAS DISEBUT TDK MLHT DAN TDK BUTA,KRNA BATU TDK MEMILIKI PANDANGAN!
JADI JIKA BOLEH ANA PERTEGAS
BAHWA TDK ADA ISTILAH 'DI LUAR ALAM' ENTAR ANA PERJELAS LAGI.
ASWAJA:definisi terminologi "alam semesta"ATAU istilah "ALAM" mengacu pada semua yang ada selain Allah.
Tidak ada ISTILAH ''luar ALAM'',karena dengan definisi ALAM merujuk pada:segala sesuatu yang ada,selain Allah''.jadi jika seseorang mengklaim bahwa ada 'luar ALAM', SAYA katakan kepadanya: KALAU MENGATAKAN ADA bagian DI
luar ALAM ''bukan Allah'',MAKA itu pasti bagian dari ALAM dengan definisi DI ATAS TADI, jadi bagaimana bisa DIKATAKAN
berada di luar ALAM??!
MAKA Tentu saja, tidak mungkin BAGI Sang Pencipta (ALLAH) berada di dalam atau di luar dunia, karena ALAM tidak memiliki luar,dan Sang
Pencipta tidak ada di suatu
tempat,sebagaimana DIA bukan JISIM/MATERI ATAU tubuh.
Itu sebabnya ULAMA mengatakan bahwa Allah tidak di dalam maupun di luar ALAM.
WAHABI: Skalian dijelasin kang..Tidak diluar alam apakah
sama dgn bahwa alam tak
terbatas..??
ASWAJA: he he,mau lnjutkan
Dunia tidak dapat DIKATAKAN
tanpa batas ATAU tidak
terbatas,karena pada setiap
titik waktu ada BERBAGAI MACAM KEadaAN DAN BENTUK YANG SEMUA ADA PERMULAAN DAN AKHIRAN.,DAN SETIAP YG ADA PERMULAAN PASTI ADA YANG MENGADAKAN DAN MENENTUKAN BENTUKNYA.
JIKA MENGATAKAN TIDAK
TERBATAS,INI AKAN TERJADI
kontradiksi logis DENGAN LOGIKA SAMA yang kita gunakan untuk membuktikan bahwa DUNIA/ALAM ADA PERMULAAN, YAITU ALAM
terbatas dENGAN LINGKUP waktu dan tempat,ITULAH ALAM.

Minggu, 24 April 2011

Aqidah sederhana wahabi

Menurut Wahabi BAHWA secara harfiah ALLAH SWT ADA di atas ARASY tanpa pernah meninggalkannya,DAN SECARA harfiah JUGA ALLAH SELALU BERADA di langit dunia PADA sepertiga malam (karena Bumi itu bulat sehingga sepertiga malam BERGILIR PADA tempat YANG BERBEDA-BEDA.) Di sini TERLIHAT ADA MASALAH YANGJELAS !? Kemudian mereka mengatakan BAHWA ORANG mengatakan Allah ada di ALAM/ciptaan-Nya ,HUKUMNYA KAFIR (PADAHAL langit dunia adalah ALAM di bawah ENAM langit diatasnya) Kemudian,tampaknya BUKAN CUMA ITU SAJA, MEREKA MAKIN menambah kekacauan, beberapa dari mereka mengatakan bahwa ALLAH SWT SECARA harfiah dilangit ketujuh. KEMUDIAN mereka juga mengatakan ALLAH secara harfiah meLIPUTI dunia, namun mereka juga MENGHUKUMI kufur ORANG YANG percaya ALLAH campur dengan ALAM. dalam keyakinan mereka ALLAH meliputi dunia (DI permukaan luar (perbatasan ALAM/ ciptaan) dan di LANGIT pertama (di bawah 6 langit lain), DI SISI LAIN MEREKA MENGHUKUMI kufur ORANG mengatakan ALLAH campur dengan ciptaanNYA. Mungkin kita bisa menyebut KEYAKINAN MEREKA" sebuah KEYAKINAN YANG mengalahkan SISTEM kepercayaan diri"?? KEYAKINAN MEREKA Ini tidak berbeda dengan keyakinan kristen bahwa 1 = 3.

PENJELASAN Di atas menjelaskan TENTANG kekacauan DAN Pertentangan YANG merupakan keyakinan sederhana MEREKA, KITA BISA melihat ADANYA kecenderungan KESAMAAN SIFAT ALLAH terhadap sifat MAHLUK DALAM AQIDAH MEREKA, dan TIDAK bebas dari komplikasi, Namun ketika KITA mencoba untuk menunjukkan kontradiksi dalam apa yang mereka katakan??,mereka berteriak: "KALAM...! Mengapa Anda menggunakan LOGIKA / pikiran?? Mengapa Anda terlibat dalam Filsafat ?! Ini adalah Bidah ! Jika LOGIKA ANDA tidak menemukan semua ITU, maka ada sesuatu yang salah dengan kecenderunga FITRAH !! "DAN LAIN SEBAGAINYA UCAPAN TUDUHAN MEREKA.. ituLAH AKHIR HUJAH MEREKA.
Mereka persis seperti para PEMIMPIN kristen yang mengatakan KEPADA pengikut mereka:"jangan mencampur iman dengan alasan, HANYA KARENA mengikuti FIKIRAN anda!".Tampaknya WAHABI tidak dapat melarikan diri DARI keyakinan YANG bertentangan/ kontradiksi diri.
Percaya KEPADA YANG TERCATAT DALAM TEXT BUKAN BERARTI HARUS mengambil MAKNA secara harfiah. INILAH Perbedaan antara KITA dan MEREKA,bahwa kita percaya KEPADA teks MUTASABIHAT dan tidak ADA MAKNA YANG bertentangan DENGAN TEKS MUHKAMAT..KITA mengatakan bahwa mereka MEMANG percaya pada keesaan Allah, CUMA mereka tidak percaya kepada Allah. Mengapa ???
Karena HAKIKAT ALLAH YANG MenciptA MEREKA TIDAK SEPERTI APA yang mereka sembah..IMAM Fakħruddiin Ar Raaziy berkata: "DALIL memberitahuKAN kita bahwa yang mengatakan Tuhan ITU JISIM MAKA IA kafir KEPADA Tuhan. Alasannya adalah bahwa Allah TUHAN SEMESTA ALAM,Dia bukan LAH JISIM/ MATERI,atau MENempat dalam JISIM /BENDA. Jadi jika Orang percaya bahwa Tuhan adalah JISIM DAN menolak keberadaan NYA YANG non-fisik maka dia telah kafir kepada Allah. Ini berarti ketidak sesuaian antara yang percaya bahwa Tuhan BERUPA JISIM DENGAN monoteis (dalam arti Islam,yaitu bahwa Allah tidak memiliki SEKUTU,TIDAK ADA SESUATU seperti DZAT DAN SIFAT-Nya). tidak HANYA berdasarkan ketidak sepakatan mengenai SIFAT,tetapi tentang DZAT (yaitu identitas satu Ketuhanan.),orang yang percaya bahwa Tuhan adalah JISIM tubuh MAKA HAKIKATNYA TIDAK percaya pada Allah ... "Untuk menggambarkan KEADAAN MEREKA BAHWA PADA HAKIKATNYA MEREKA TIDAK menyembah Allah ADALAH karena Allah bukan dari jenis hal-hal yang memiliki arah atau TERbatasi, realitas-Nya berbeda dari apa pun, GAMBARAN MEREKA (WAHABI) Seperti orang yang berutang UANG KEPADA SEorang yang BERNAMA Zaid, kemudian ketika ia MAU membayar utang, dia membayar KEPADA kucing yang DI NAMAI Zayd.BEGITULAH, BARANG SIAPA MENGATAKAN keyakinan tersebut MERUPAKAN AQIDAH MusliM PADAHAL tidak HAKIKATNYA BUKANLAH AQIDAH MUSLIM, MAKA INI sangat berbahaya...!!
TANYA-JAWAB:
Allah berfirman Dia BERSEMAYAM di atas Arsy. Allah JUGA BERFIRMAN: kata-kata yang baik naik kepada-Nya, JUGA FIRMANNYA: "Apakah Anda tidak takut PADA TUHAN YANG DI DI ATAS
LANGIT ... .."
Demikian juga Allah MENGATAKAN atas lidah Rasul-Nya :"Dia turun ke
langit terendah di bagian terakhir malam", Kami percaya pada DALIL-DALIL
INI karena Kami percaya
bahwa kemampuan Allah tidak setara dengan kemampuan kita.
Jika Dia berada di atas Arsy
maka Dia berada di atas Arasy SEpenuhNYA. Jika Dia turun pada sepertiga malam, MAKA Dia tidak TERIKAT faktor zona tim dan tidak ada satu titik malam PUN KECUALI Dia ADA
di LANGIT terendah. Kami percaya bahwa Allah memiliki kekuasaan untuk TURUN SBGAIMANA yang Dia katakan, karena kami percaya Allah adalah Tuhan kita yang dapat melakukan apapun yang Ia inginkan dan itu adalah keyakinan sunni.

JAWAB: Tampaknya KALIAN tidak dapat melarikan diri DARI keyakinan YANG bertentangan, DAN tidak membuat FEMAHAMAN KALIAN TERLEPAS DARI
kontradiksi-diri. Percaya KEPADA teks YANG tidak HARUS selalu mengambil ARTI secara harfiah. Perbedaan antara kami
dan KALIAN adalah bahwa KAMI percaya KEPADA teks dan bahwa SEMUA TEKS ALQURAN DAN HADIS tidak bertentangan dalam MAKNANYA..

TANYA :Bertakwalah kepada Allah DZAT yang berada di atas ARASY-Nya di atas langit ke-7 dan turun ke
langit terendah pada akhir malam, Semua yang Anda TuduhKAN KEPADA Salafi dinyatakan jelas dalam hadis n Quran. APAKAH Anda
mengejek ALQURAN HADITS??
Mereka TIDAK mengikuti kata hati, TAPI mereka mengikuti APA YANG telah diwahyukan ...!

JAWAB; UCAPAN KALIAN Tidak mengubah fakta bahwa Anda bertentangan
sendiri. Kenapa KALIAN tidak MENERIMA bahwa tidak semua KATA ''di atas'' dapat diambil secara harfiah ?? Dengan mengambil SEMUA AYAT secara harfiah, JUSTRU KALIAN MeNGEjeka Islam DENGAN MENYATAKAN ALQURAN HADIS KONTRADIKSI.
JIKA kalian percaya bahwa Allah adalah di atas dan di dalam ciptaan 'harfiah' SESUAI keagungan-Nya, maka KAMI ingin tahu, apakah KALIAN juga mengatakan bahwa Allah
adalah lebih dekat kepada KALIAN daripada urat LEHER KALIAN ?? KENAPA DALAM masalah AYAT: 'Dia lebih dekat KEPADA KALIAN daripada urat nadi',KALIAN selalu menggunakan Tawil dan mengatakan bahwa ayat ini tidaK dipahami secara harfiah (YAKNI pengetahuanNYA), jadi ADA apa DENGAN Anda?
JUGA Bagaimana dengan ayat: Al-Baqara [2:115]
ﻭﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﺸﺮﻕ ﻭﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﻓﺄﻳﻨﻤﺎ ﺗﻮﻟﻮﺍ ﻓﺜﻢ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﺳﻊ ﻋﻠﻴﻢ
Mengapa KALIAN TDK mengambil ayat ini juga secara harfiah?
KALIAN mengatakan Dia berada di atas ARAS-Nya dan turun ke langit terendah di sepertiga malam, DAN SELALU PADA
sepertiga malam ADA di
suatu tempat ... jadi yang KALIAN katakan Dia terus- menerus BERADA di LANGIT terendah?
atau apakah KALIAN mengatakan Dia terus-menerus naik dan turun? apakah KALIAN mengatakan Dia berada di atas ARAS-Nya di Sydney, tetapi di BERADA DI LANGIT terendah di New York??
BagaimanaNYA tolol KALIAN DENGAN mengatakan bahwa Ia berada di langit YANG Dia ciptakan?
Pernahkah KALIAN bertanya-tanya DImanaKAH Dia sebelum Dia menciptakan langit?
... Dan KETIKA orang-orang WAHABI percaya dengan
sepenuh hati dalam mengambil ARTI ayat secara harfiah, inilah satu
HADIAH untuk WAHABI...DAN pastikan KALIAN ARTIKAN harfiah dan menerapkannya ke
bin baz Wahabi pemimpin
KALIAN dan juga grand mufti Wahabi:
Surah Isra
ﻭﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺃﻋﻤﻰ ﻓﻬﻮ ﻓﻲ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﺃﻋﻤﻰ ﻭﺃﺿﻞ ﺳﺒﻴﻼ 17:72
Terjemahan: DAN BARANG SIAPA yang buta di dunia ini,
MAKA DIA akan buta di akhirat, dan sesat dari jalan KEBENARAN.
Ingat, N0 TawiL!

TANYA: mengapa kalian semua membuang-buang
waktu Anda? mengapa KALIAN pertarungan antara KALIAN untuk membuktikan yang MENANG?
Tidak peduli siapa yang benar dan salah, Allah menghilangkan berkah dari saudara yang berperang
antara satu sama lain.
Allah telah BERFIRMAN: bahwa SURGA untuk orang-orang yang beriman kepadanya, DAN KEPADA semua nabi, semua KITAB, KEpada malaikat, DAN IMAN pada hari penghakiman,IMAN KEPADA ada kehidupan
setelah kematian dan hal
baik atau buruk adalah dari
Allah ....
KITA Semua mengikuti
keyakinan yang sama sehingga BUAT APA kita berjuang kata-kata belaka?
Semoga Allah menuntun kita semua

JAWAB: Kami tidak bertengkar dengan saudara dalam Islam, tetapi dengan jamaah yang menyebut mereka MENYEMBAH "Allah."PADAHAL Mereka menyembah sesuatu
yang lain,TIDAK SAMA DENGAN yang kita
sembah. Cobalah Fahami isu tersebut sebelum Anda berbicara.

TANYA: ohhh yeah ... jadi KALIAN mengatakan bahwa Wahabi tidak percaya KEPADA KE ESAAN Allah SEPERTI YANG KALIAN SEMBAH ..APA yang anda maksud?? ...

JAWAB:OK, Aku tidak pernah
mengatakan bahwa mereka
tidak percaya pada keesaan Allah. KAMI mengatakan mereka
tidak percaya kepada Allah.
Mengapa? Karena Pencipta tidak SEPERTI yang mereka sembah.
FakħruddiinAr-Raaziyy berkata: "DALIL memberitahu kita bahwa
yang mengatakan Tuhan
adalah tubuh MAKA kafir KEPADA TUHAN, Alasannya Allah PENCIPTA, bukan tubuh, FISIK atau MENempat dalam tubuh. Jadi jika orang yang percaya bahwa Tuhan adalah tubuh,JISIM,FISIK,MAKA IA menolak keberadaan non-fisik, maka
ARTINYA dia telah kafir kepada Allah.
Untuk menggambarkan, mereka tidak menyembah Allah, karena Allah adalah bukan jenis hal-hal yang memiliki arah atau TERbatas, realitas-Nya berbeda dari apa pun. BARANG SIAPA mengatakan Allah adalaH sesuatu YANG BERarah DAN BERTEMPAT LALU MENYEMBAHNYA MAKA seperti orang yang berutang uang PADA Zaid, dan kemudian ketika ia ingin membayar utang, dia membayar KEPADA kucing yang disebut Zayd.

TANYA: kita semua muslim
pertama. Di negara KAMI, APAKAH seorang Wahabi, syi'ah atau apa pun ITU TIDAK pentinga coz pertama kita muslim. saya tidak pernah mengatakan
bahwa keyakinan ini salah atau apa pun. Memang benar bahwa TERKADANG beberapa FAHAM mengikuti INTERPRETASI hadis yang
berbeda tetapi semua berakhir pada Allah yang sama tetapi JANGAN karena FEMAHAMAN mereka tentang Allah berarti AllahNYA tidak sama ...!!
kepadaNYA kami kembali ..

JAWAB: Tak ada yang mengatakan bahwa Allah itu berbeda. Apa yang saya ceritakan KEPADA KALIAN adalah bahwa jika SESEORANG menyembah kucing dan menyebutnya Allah, ini tidak berarti bahwa IA menyembah Allah. Itulah sebabnya mengetahui Allah adalah hal yang paling
penting dalam Islam. Tidaklah cukup DENGAN hanya memanggil yang MEREKA sembah DENGAN SEBUTAN"Allah SAJA,"
jadi ketika seseorang memuja JISIM / tubuh, ia BUKAN menyembah Allah,
karena Allah bukanlah JISIM / tubuh. Ini merupakan kesalahan BUKAN hanya dALAM SIFAT tetapi dalam diri DZAT yang disembah. Itulah sebabnya HANYA DENGAN menyebutnya Allah
tidak akan membantu,karena masalah YANG TERpenting adalah apa yang
MEREKA sembah, bukan apa yang MEREKA SEBUT. KARENA alasan ini semua muslim rasional mempertimbangkan STATUS anthropomorphists,
jika MEREKA DENGAN tegas DAN jelas bahwa mereka percaya Allah ada di lokasi.

TANYA: saya kadang-kadang melakukan salat di belakang imam Wahabi dan KITA jangan mencari perbedaan..

JAWAB: Mereka percaya bahwa Allah adalah JISIM / tubuh, yaitu sesuatu YANG ADA ukuran, atau dengan
kata lain ADA di suatu
tempat.

TANYA: Wahhabi bukanlah keyakinan agama atau
kelompok politik, Wahhabi
hanyalah sebuah nama panggilan yang di TUDUHKAN oleh ORANG MENYIMPANG. Muhammad Abdul Wahhab tidak datang DENGAN keyakinan baru atau inovasi apapun namun BELIAU telah
MEMBEBASkan Saudi Arabia dari inovasi syi'ah. Dia telah
mengangkat tentara yang diikuti oleh ribuan imam lain untuk menyingkirkan tradisi SESAT di tanah suci. Selain itu, SEANDAINYA jika
nama imam Anda yusuf, maka mengapa Anda TIDAK menyebut diri DENGAN yusufi?? Dan jika ANDA melihat SANDARAN "Wahabi" adalah Tauhid YANG benar!
DAN MUSLIM adalah ORANG YANG MEmenuhI lima pilar. Dan apa pun konsep
yang mereka miliki tentang Allah ITU dari hadits otentik. Selain ITU ulama Hanafi juga sepakat pada hadits bahwa Allah turun KE langit terendah untuk mendengar
permohonan hambaNYA.

JAWAB: Mereka tidak mencapai lima pilar,
karena salah satu DARI 5 pilar adalah percaya kepada Allah dan Rasul- Nya (ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ). Seseorang yang memuja hal yang BERUPA FISIK besar di luar angkasa adalah pemuja rakasa ruang ANGKASA dan
BUKAN menyembah Allah, Seperti di antara UMAT kristen yang mengatakan Yesus adalah"Allah.". Mereka menyebut Yesus "Allah", tetapi ITU BUKAN, sehingga mereka BUKAN menyembah Allah, bahkan WALAU PUN mereka menyebut apa yang mereka Sembah: INI "Allah." Ini adalah bagian terpenting dari kepercayaan Islam, dan mereka tidak setuju dengan itu. ini BUKAN HAL ringan!
Akhir KATA,para ULAMA MADHAB Ĥanafiy tidak percaya bahwa Allah adalah
sesuatu yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain, atau BERADA di tempat.
Mereka semua diam DARI MEMBAHAS tentang makna hadiith, atau menafsirkan dengan cara yang dapat diterima, seperti mengatakan :bahwa Allah memerintahkan seorang malaikat untuk turun.

TANYA: INI Argumen konyol. Kami tidak MENGATAKAN Allah BERSENTUHAN dengan ruang, Allah tidak bergantung pada ciptaan-Nya. Dia ada sebelum Mencipta ruang. Kami tidak
diperbolehkan untuk mencampur pencipta DENGAN ciptaan-Nya. Allah
tidak tergantung pada segala sesuatu.
Dan Nabi suci mengatakan bahwa Allah DI luar
kemampuan FIKIRAN manusia. Contoh sederhana
adalah bahwa alam, cahaya,
ruang ... semua ciptaan Allah, jika manusia TIDAK memahami ciptaan
Allah, bagaimana dia bisa
memahami pencipta itu sendiri??

JAWAB: Mungkin Anda tidak SEPERTI KE UMUMAN WAHABI, tapi sumber akidah Wahabi YAITU Ibnu Tayimiyyah
tidak sesuai dengan APA YANG Anda KATAKAN,CEK DALAM ARTIKEL IBNU TAEMIYAH VS IBNU TAI-MIYAH. Dalam hal apapun, poin saya adalah bahwa SIAPA PUN yang memiliki keyakinan
SEPERTI YANG TELAH DIJELASKAN,HAKIKATANYA tidak percaya kepada Allah.