Jumat, 29 April 2011

Imam Nawawi Pensyarah Soheh Muslim tidak mengimani 'ALLAH BERTEMPAT DAN BERARAH'

IMAM An-Nawawiyy ROHIMAHULLOH mengatakan dalam SYARAH-nya pada SOHEH Muslim:

ﺍﻟﻤﻨﻬﺎﺝ ﺷﺮﺡ ﺻﺤﻴﺢ ﻣﺴﻠﻢ ﺑﻦ
ﺍﻟﺤﺠﺎﺝ,ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ,ﺩﺍﺭ ﺇﺣﻴﺎﺀ ﺍﻟﺘﺮﺍﺙ
ﺍﻟﻌﺮﺑﻲ,1392- (3/19):ﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ
ﻷﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﻲ ﺃﺣﺎﺩﻳﺚ ﺍﻟﺼﻔﺎﺕ
ﻭﺁﻳﺎﺕ ﺍﻟﺼﻔﺎﺕ ﻗﻮﻟﻴﻦ:ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ:
ﻭﻫﻮ ﻣﺬﻫﺐ ﻣﻌﻈﻢ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺃﻭ ﻛﻠﻬﻢ
ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺘﻜﻠﻢ ﻓﻲ ﻣﻌﻨﺎﻫﺎ,ﺑﻞ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ:
ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺃﻥ ﻧﺆﻣﻦ ﺑﻬﺎ ﻭﻧﻌﺘﻘﺪ
ﻟﻬﺎ ﻣﻌﻨﻰ ﻳﻠﻴﻖ ﺑﺠﻼﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
ﻭﻋﻈﻤﺘﻪ ﻣﻊ ﺍﻋﺘﻘﺎﺩﻧﺎ ﺍﻟﺠﺎﺯﻡ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ
ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻟﻴﺲ ﻛﻤﺜﻠﻪ ﺷﻲﺀ ﻭﺃﻧﻪ ﻣﻨﺰﻩ
ﻋﻦ ﺍﻟﺘﺠﺴﻢ ﻭﺍﻻﻧﺘﻘﺎﻝ ﻭﺍﻟﺘﺤﻴﺰ ﻓﻲ
ﺟﻬﺔ ﻭﻋﻦ ﺳﺎﺋﺮ ﺻﻔﺎﺕ ﺍﻟﻤﺨﻠﻮﻕ,
ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﻫﻮ ﻣﺬﻫﺐ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ
ﺍﻟﻤﺘﻜﻠﻤﻴﻦ,ﻭﺍﺧﺘﺎﺭﻩ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ
ﻣﺤﻘﻘﻴﻬﻢ ﻭﻫﻮ ﺃﺳﻠﻢ.ﻭﺍﻟﻘﻮﻝ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ:
ﻭﻫﻮ ﻣﺬﻫﺐ ﻣﻌﻈﻢ ﺍﻟﻤﺘﻜﻠﻤﻴﻦ ﺃﻧﻬﺎ
ﺗﺘﺄﻭﻝ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻳﻠﻴﻖ ﺑﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺣﺴﺐ
ﻣﻮﺍﻗﻌﻬﺎ,ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻳﺴﻮﻍ ﺗﺄﻭﻳﻠﻬﺎ ﻟﻤﻦ
ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﺃﻫﻠﻪ ﺑﺄﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻋﺎﺭﻓﺎ
ﺑﻠﺴﺎﻥ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻭﻗﻮﺍﻋﺪ ﺍﻷﺻﻮﻝ
ﻭﺍﻟﻔﺮﻭﻉ,ﺫﺍ ﺭﻳﺎﺿﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻠﻢ

Ketahuilah bahwa para ulama,
berkaitan dengan ĥadiits dan
ayat-ayat (MUTASABIHAT) yang menyebutkan SIFAT ALLAH, memiliki dua PENDAPAT:
(1) perkataan sebagian besar Salaf, atau PENDAPAT KESELURUHAN dari mereka, adalah tidak MEMBAHAS tentang makna AYAT-HADIS SIFAT (TIDAK MENTERJEMAH MAKNANYA), Sebaliknya mereka mengatakan:"kita IMAN PADA AYAT-HADIS TERSEBUT DAN memastikan bahwa SEMUA memiliki arti yang layak BAGI kebesaran dan kemuliaan Allah, dengan
keyakinan YANG JAZIM bahwa Allah tidak menyerupai apapun, dan Dia DIBERSIHKAN DARI KEJISIMAN /BENDA, DARI memiliki ukuran, DARI gerakan, lokasi di arah, dan DARI semua SIFAT lainnya dari SIFAT-SIFAT ciptaan;MAHLUK,. DAN INI JUGA PENDAPAT sejumlah ulama MUTAKALIMIN (AHLI Kalaam), JUGA PENDAPAT sejumlah otentikator ilmiah (ULAMA MUHAQIQIN), INI adalah METODE yang paling aman.
(2), PENDAPAT SEBAGIAN BESAR ULAMA MUTAKALIMIN (AHLI kalaam) adalah MENtafsirkan DENGAN TAKWIL menurut konteks YANG layak,TETAPI WALAU BAGAIMANA PUN Penafsiran DENGAN CARA TAKWIL ini, hanya diterima KETIKA DATANG dari orang yang memenuhi syarat: ahli dalam bahasa Arab (yaitu SASTRA ARAB seperti yang
digunakan dan dipahami oleh SALAF ) serta TAU KAIDAH-KAIDAH aturan dan prinsip-prinsip, baik ILMU USULUDIN
(fundamental) dan FIQIH, dan YANG MELAKUKAN CARA INI (interpretasi) ADALAH (orang) YANG TERUJI ILMUNYA. [1]

ﺍﻟﻤﻨﻬﺎﺝ ﺷﺮﺡ ﺻﺤﻴﺢ ﻣﺴﻠﻢ ﺑﻦ
ﺍﻟﺤﺠﺎﺝ,ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ,ﺩﺍﺭ ﺇﺣﻴﺎﺀ ﺍﻟﺘﺮﺍﺙ
ﺍﻟﻌﺮﺑﻲ,1392- (6/36-37):ﻗﻮﻟﻪ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: (ﻳﻨﺰﻝ ﺭﺑﻨﺎ
ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﻴﻘﻮﻝ:
ﻣﻦ ﻳﺪﻋﻮﻧﻲ ﻓﺄﺳﺘﺠﻴﺐ ﻟﻪ)ﻫﺬﺍ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻣﻦ ﺃﺣﺎﺩﻳﺚ ﺍﻟﺼﻔﺎﺕ,ﻭﻓﻴﻪ
ﻣﺬﻫﺒﺎﻥ ﻣﺸﻬﻮﺭﺍﻥ ﻟﻠﻌﻠﻤﺎﺀ ﺳﺒﻖ
ﺇﻳﻀﺎﺣﻬﻤﺎ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ
ﻭﻣﺨﺘﺼﺮﻫﻤﺎ ﺃﻥ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻭﻫﻮ
ﻣﺬﻫﺐ ﺟﻤﻬﻮﺭ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻭﺑﻌﺾ
ﺍﻟﻤﺘﻜﻠﻤﻴﻦ:ﺃﻧﻪ ﻳﺆﻣﻦ ﺑﺄﻧﻬﺎ ﺣﻖ
ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻳﻠﻴﻖ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ,ﻭﺃﻥ
ﻇﺎﻫﺮﻫﺎ ﺍﻟﻤﺘﻌﺎﺭﻑ ﻓﻲ ﺣﻘﻨﺎ ﻏﻴﺮ
ﻣﺮﺍﺩ,ﻭﻻ ﻳﺘﻜﻠﻢ ﻓﻲ ﺗﺄﻭﻳﻠﻬﺎ ﻣﻊ
ﺍﻋﺘﻘﺎﺩ ﺗﻨﺰﻳﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻦ ﺻﻔﺎﺕ
ﺍﻟﻤﺨﻠﻮﻕ,ﻭﻋﻦ ﺍﻻﻧﺘﻘﺎﻝ ﻭﺍﻟﺤﺮﻛﺎﺕ
ﻭﺳﺎﺋﺮ ﺳﻤﺎﺕ ﺍﻟﺨﻠﻖ.ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ:
ﻣﺬﻫﺐ ﺃﻛﺜﺮ ﺍﻟﻤﺘﻜﻠﻤﻴﻦ ﻭﺟﻤﺎﻋﺎﺕ
ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻭﻫﻮ ﻣﺤﻜﻲ ﻫﻨﺎ ﻋﻦ
ﻣﺎﻟﻚ ﻭﺍﻷﻭﺯﺍﻋﻲ:ﺃﻧﻬﺎ ﺗﺘﺄﻭﻝ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ
ﻳﻠﻴﻖ ﺑﻬﺎ ﺑﺤﺴﺐ ﻣﻮﺍﻃﻨﻬﺎ.ﻓﻌﻠﻰ
ﻫﺬﺍ ﺗﺄﻭﻟﻮﺍ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺗﺄﻭﻳﻠﻴﻦ
ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ:ﺗﺄﻭﻳﻞ ﻣﺎﻟﻚ ﺑﻦ ﺃﻧﺲ ﻭﻏﻴﺮﻩ
ﻣﻌﻨﺎﻩ:ﺗﻨﺰﻝ ﺭﺣﻤﺘﻪ ﻭﺃﻣﺮﻩ ﻭﻣﻼﺋﻜﺘﻪ
ﻛﻤﺎ ﻳﻘﺎﻝ:ﻓﻌﻞ ﺍﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻛﺬﺍ ﺇﺫﺍ
ﻓﻌﻠﻪ ﺃﺗﺒﺎﻋﻪ ﺑﺄﻣﺮﻩ.ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ:ﺃﻧﻪ
ﻋﻠﻰ ﺍﻻﺳﺘﻌﺎﺭﺓ,ﻭﻣﻌﻨﺎﻩ:ﺍﻹﻗﺒﺎﻝ
ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﺍﻋﻴﻦ ﺑﺎﻹﺟﺎﺑﺔ ﻭﺍﻟﻠﻄﻒ.
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ.

Perkataan Nabi )ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ) (Terjemahan harfiah): " Tuhan kami turun
setiap malam ke langit dunia, lalu berkata: 'DST...",ĥadiitS INI TERMASUK salah satu ĥadiits SIFAT...
Ada dua cara yang terkenal dari para ulama tentang MENANGANI HADIS_AYAT SIFAT INI, yang telah dijelaskan sebelumnya dalam bab IMAN,.
Deskripsi singkat adalah:
(1) CARA (METODE) sebagian besar Salaf dan SEBAGIAN ULAMA MUTAKALIMIN (ULAMA Kalaam), yaitu MENGIMANI LAFAD-LAFAD itu DENGAN MAKNA yang layak BAGI Allah,dan ADAPUN ARTI DOHIR yang DI KENAL DAN MENGACU KEPADA KITA (MAHLUK), ITU tidak DIMAKSUDKAN UNTUK ALLAHi, dan JUGA MEREKA tidak berbicara MENTAKWIL LAFAD tersebut, DENGAN disertai keyakinan bahwa Allah DI SUCIKAN DARI sifat-sifat makhluk, JUGA DARI gerakan, gerakan,dan DARI semua deskripsi yang dibuat untuk MAHLUK.
(2) METODE sebagian besar ULAMA MUTAKALIMIN (AHLI Kalaam), dan JUGA SEBAGIAN Salaf,yang diriwayatkan dari IMAM Maalik dan Al-'Awzaaiyy,
adalah MENTAKWIL sesuai konteks YANG LAYAK BAGI ALLAH. Oleh karena itu, ĥadiitS ini DI TAKWIL DENGAN dua cara.
(A) TAKWIL IMAM Maalik dan lain-lain,MAKSUD TURUN DI SINI ADALAH : TURUN rahmat Allah, perintah dan ATAU malaikat, seperti dikatakan, "Raja melakukan ANU DAN ANU",ketika MENTRI yang melakukan ANU DENGAN PERINTAH-Nya .
(B) TAKWIL DGN CARA MAJAZ ISTI'ARAH (metafora), YANG artinya adalah: ". Menerima
orang-orang yang BERDOA PADANYA dengan IJABAH dan
rahmat"NYA [2]

[1] Al-Nawawiy, Syarah Muslim
SaĥiiĥLi-l-Nawawiy (Beirut Lebanon: Dar Ihyaa 'Al-Turath
Arabi, 1392 Al-), 3 / 19.

[2] Ibid 6/36-37.,.

2 komentar:

  1. afwan...catatanya terlalu logika...ga bisa di jadikan hujah...

    BalasHapus
  2. katakan z langsung bahwa penafsiran imam nawawi cuma logika,dan tdk bisa dijadikan hujah! Atau mgkin anda yg berlogika menyimpang,akhrnya menolak logika yg sejalan dgn wahyu..sukr0n..

    BalasHapus