Jumat, 29 April 2011

Allah tidak berubah ketika mencipta alam semesta

Pertanyaan:
Seseorang berkata: "Anda
mengatakan bahwa Allah tidak MENGALAMI PerubahAN, tapi sebelum MENCIPTA alam semesta Ia tidak mencipta apa-apa dan kemudian Dia menciptakan air,` arsy, dll MAKA Dia berubah dari status "TIDAK ADA ciptaan-" KEPADA Mencipta (DARI NON AKTIF KEPADA AKTIFITAS)

Jawaban: Jawabannya adalah tindakan (AKTIFITAS) Allah TIDAK memiliki awal atau akhir.
Tindakan Allah tidak seperti
tindakan kita. tindakan-Nya tidak berurutan atau dibatasi oleh waktu SEPERTI CONTOH MELAKUKAN ANU PADA 'JAM SEKIAN'. Itulah sebabnya mengapa dinyatakan dalam Al`aqidah-Murshidah, yang merupakan aqiidah ASWAJA` YANG OLEH ulama HADIS terkenal YAITU Ibn `Asaakir digunakan untuk mengajar di Yerusalem' :BAHWA tidak BISA DIKAITKAN PADA ALLAH PertanyaAN " DI Mana ? ",atau " kapan ? "

An-Nasafi berkata: "ALLAH tidak BERADA di suatu tempat, dan tidak diukur dengan waktu." Hal ini karena waktu adalah meLIPUTI pembaharuan
atau perubahan DENGAN ADANYA pembaharuan atau perubahan sesuatu yang lain.
Misalnya, hari diukur berdasarkan perubahan posisi matahari atau bulan. Jika matahari terbit LALU diikuti DENGAN terbenam, MAKA kita katakan bahwa satu hari telah berlalu, dan jika hal ini terjadi tujuh kali, maka kita mengatakan bahwa seminggu telah berlalu dan sebagainya. Elemen dan tubuh berada dalam keadaan konstan pembaharuan, karena keberadaan MEREKA, HANYA baru kemungkinan ADA,Anda tidak tahu dengan kepastian yang mutlak bahwa mereka akan ada di saat berikutnya atau tidak, Karena KEBERADAAN MEREKA dalam keadaan PEMBAHARUAN terus-meneruS, Itulah mengapa
konsep waktu selalu berlaku untuk MEREKA, mereka tidak dapat membebaskan diri dari WAKTU.
Mereka terus menerus DALAM keberadaan TERCAKUP WAKTU SEMENJAK MEREKA ADA KARENA adanya non-eksistensi (JAIZUL WUJUD),selama mereka ada TERSEBUT.

Ini adalah arti melewati waktu. DAN HAL Ini tidak UNTUK Allah, karena keberadaan Allah itu adalah suatu keharusan (WAJIBUL WUJUD), dan tidak mungkin bahwa Dia berhenti ada, seperti yang ditunjukkan oleh bukti-bukti di PEMBAHASAN lain. Dengan kata lain keberadaan-Nya tidak DALAM waktu, karena keberadaan-Nya tidak dalam keadaan pembaruan. Hal ini juga jelaS bahwa Dia tidak dapat diukur dalam hal waktu, karena waktu adalah ukuran perubahan relatif atau perpanjangan antara dua hal AWAL DAN AKHIR, dan Allah tidak dikaitkan dengan perubahan atau perpanjangan.

"Perhatikan bahwa tindakan Allah sendiri tidak describable, karena tindakan tidak dibatasi oleh waktu. SEMUANYA adalah tindakan tanpa bagaimana
(bilaa kayf). kurangnya
pemahaman kami ini bukan
masalah UNTUK argumen yang disajikan, dan kita pasti bisa mengerti, TINDAKAN ALLAH tidak ada awal PERMULAAN. Kemudian kami berhenti di situ, dan tidak menggali LEBIH JAUH, atau mengatakan "bagaimana ?" SEBAB Ada hal-hal dalam ciptaan ALLAH yang berada di luar genggaman kami, seperti perilaku Quark, jadi apaPUN tentang Pencipta, tidak menyerupai apapun DARI CIPTAANNYA.
Contoh DI ANTARA sesuatu di luar jangkauan kita, adalah apa yang firman Allah berikut in:
"WA JA'ALAD DHULUMATI WAN NUR" Artinya: "Allah menciptakan kegelapan dan cahaya" (Al-An`aam, 1) Namun para ulama menyebutkan hal lain sebagai ciptaan pertama Allah, seperti air, air atau benda fisik apapun, ADALAH HAL LAIN DARI kegelapan atau cahaya, INI berada di luar pemahaman kita, bahkan di luar imajinasi kita, tapi BUKAN BERARTI BAHWA itu tidak benar, sebagaimana yang dijabarkan dalam firman Allah dan fakta bahwa KESEMUANYA adalah peristiwa yang membutuhkan Pencipta, sebagaiMANA sebelumnya TELAH DI ADAKAN. "
Cara lain untuk MENJAWAB
semua ini adalah bahwa ketika dunia datang menjadi ada, Allah tidak berubah, dan ALLAH MEMBUAT itu menjadi ada tidak memiliki bagaimana, seperti halnya untuk semua SIFAT-Nya.

Jika seseorang mengamati
pembuat ROTI,IA mengubah
kondisi dari (A): "tidak membuat ROTI" KEPADA (B): "membuat ROTI" maka ia harus pindah dari titik A pada waktunya, KEPADA titik B pada waktunya JUGA, Hal ini JELAS masuk akal.
NAH untuk berpikir bahwa pada titik A waktu ia "tidak membuat ROTI" dan PADA TITIK A JUGA IA "membuat ROTI," Bagaimana bisa SESUatu berada di dua KONDISI yang saling bertentangan pada titik di waktu YANG SAMA ? INILAH GAMBARAN AKIBAT jika seseorang mengatakan bahwa Allah MENGALAMI perubahan, atau bahwa tindakannya berurutan SEBAGAIMANA CONTOH TADI, dan para ulama Ahlussunnah sepakat bahwa Allah tidak pada waktu.
Apalagi, jika seseorang
mengatakan bahwa tindakan Allah mempunyai awal, ARTINYA ia mengatakan bahwa AWALNYA TIDAK ADA TINDAKAN, kemudian datang menjadi ada TINDAKAN. Ini berarti bahwa ALLAH membutuhkan pencipta, dan jika tindakan menciptakan memiliki awal, maka tindakanNYA juga akan membutuhkan pencipta, ini akan mengakibatkan bahwa tindakan ALLAH menciptakan segala sesuatu didahului dengan jumlah TINDAKAN tak terbatas untuk menciptakan, dan ini adalah mustahil. Satu-satunya solusi adalah dengan mengatakan bahwa tindakan Allah menciptakan tidak memiliki awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar