Minggu, 15 Mei 2011

Peran Logika/mantiq (ilmu kalam) dalam islam

Manţiq, atau logika, SAMA seperti belajar ilmu-ilmu Islam LAINNYA, MEMPUNYAI FUNGSI tentang dua hal:
1. Cara membuat definisi yang tepat dari konsep.
2. Bagaimana membangun
sebuah bukti PENDAPAT atau argumen, dan mendeteksi kekurangan dalam argumen yang salah.

Tidak ada yang misterius
tentang ILMU ITU. Dengan demikian, logika tak diragukan lagi diperlukan dalam semua ilmu, terutama ILMU Kalaam.
Dalam Kalaam, bukti terkuat adalah penting, sehingga pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip logis diperlukan untuk menilai kekuatan bukti.
Secara umum, pendidikan
modern yang solid, benar-benar mengajarkan logika digunakan untuk di hari tua.
kemudian pendidikan terutama YANG mengandalkan hafalan,
sehingga logika diperlukan untuk mengajar siswa TENTANG bagaimana untuk berpikir.
ZAMAN INI bagaimanapun,
kebanyakan orang YANG berpendidikan akan menyadari PENTINGNYA membuat definisi yang solid, dan bagaimana mendeteksi kekurangan dalam argumen.Untuk memahami KITAB dalam ILMU kalaam dan Uşuulu-l-
Fiqh (cara untuk mendapatkan penilaian Islam dari Al-Qur'an dan
ĥadiitħ), orang harus akrab
dengan terminologi LOGIKA Islam, jadi penting untuk membaca setidaknya satu buku dalam ilmu ini.
Dengan "Logika Islam" Maksudku KITAB tentang logika yang telah dimurnikan dari teologi Yunani dan apa yang berhubungan dengan itu. INGAT bahwa kritik dari beberapa ULAMA terhadap
studi tentang logika,
dimaksudkan untuk logika
YANG dicampur dengan filsafat Yunani.
Lagi pula, tidak ada orang yang waras, mereka akan melarang mempelajari bagaimana membuat definisi atau membangun bukti PENDAPAT.
Satu hal lagi: beberapa orang berpikir bahwa Aristotales menciptakan ILMU logika dan karena
yang menggunakannya ADALAH pengikut-Nya. Ini omong kosong, karena manusia telah menggunakan logika dalam
segala usia, atau setidaknya selama mereka telah berdebat, karena mereka harus mampu
mendeteksi kekurangan dalam argumen dan mendefinisikan konsep-konsep dengan benar.
Semua YANG DI LAKUKAN Aristotales adalah mengkodifikasi prinsip-
prinsip logika sehingga dapat dipelajari secara sistematis.

TANYA-JAWAB

TANYA: saya telah membaca KITAB AL Hafiz Suyuti, ULAMA sufi Syafi'i, al-kalam `an al-mantiq wa Fann al-kalam, YANG mana dalam KITABNYA BELIAU mengutip semua PENDAPAT empat imam (Abu Hanifah Malik Syafi'i dan bin Hanbal) yang mengutuk dan melarang ILMU kalaam kemudian ia mengutip PENDAPAT sufi dan DARI banyak ULAMA, kemudian ia mendefinisikan mantaq, logika dan memberikan preferensi untuk naql vs aql. Saya agak bingung, dengan definisi Anda vs definisi AS SUYUTHI (yang
ia BAWAKAN dari perkataan
puluhan ULAMA )
Silakan komentar jika buku ini otentik atau tidak..!

JAWAB: Apakah anda berusaha meyakinkan saya bahwa belajar bagaimana mendefinisikan dan membangun bukti PENDAPAT, atau mempelajari bukti atas kebenaran agama saya,ITU dilarang??

TANYA: jadi Imam Suyyuti
(Radiy Allahu anhu) tidak menulis HAL TERSEBUT dalam KITABnya? Atau apa yang ia tulis bukan apa yang Anda maksud dengan "Kalaam"? Tapi ilmu ini sangat populer dari ZAMAN DULU, jadi Imam Suyyuti
(Radiy Allahu anhu) pasti sudah tahu apa yang kita tahu dengan definisi "Kalaam"

JAWAB: Bagus. Seharusnya HAL INI tidak menyebabkan keraguan Anda, karena masalah ini sudah jelas,
dan itu TIDAK menjadi masalah TETAPI KITA mencoba mencari jalan keluar TERHADAP PENDAPAT Al-Suyuuţiyy, dan bukan
sebaliknya. As-Suyuuţiyy, meskipun ia hebat dalam mengumpulkan semua bab DALAM semua ilmu pengetahuan, NAMUN tidak ada orang YANG sempurna wawasan dan logikaNYA, SEHINGGA BISA MELIHAT DENGAN tepat.
Singkatnya, saya pikir KITAB BELIAU adalah contoh menggunakan sekop ketika kuas seharusnya menjadi alat pilihan. Yang benar adalah bahwa BAGI mereka yang tidak menguasai ILMU kalaam atau manţiq, KEMUDIAN mencoba untuk menilai ilmu-ilmu, ini akan membuat kesalahan konyol, seperti pencampuran antara penilaian alkitabiah, rasional dan normal, ITU hanya sebagai contoh SAJA. ADAPUN sebagian besar ULAMA YANG Anda Temukan bahwa mereka yang menentang MANTIQ DAN KALAM, ITU Tergantung pada gagasan bahwa studi MANTIQ DAN KALAM membawa beberapa orang KEPADA KEsesatAN. Itu MEMANG benar, tetapi Allah PUN mengatakan MELALUI RASULNYA bahwa beberapa ORANG BISA Sesat dengan membaca Al-Qur'an, ketika mereka salah MEMAHAMINYA, Contoh SEPERTI Khawarij, dan
MutazilAH BEGITU JUGA
anthropomorphists
ﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳﺴﺘﺤﻴﻲ ﺃﻥ ﻳﻀﺮﺏ ﻣﺜﻼ ﻣﺎ ﺑﻌﻮﺿﺔ ﻓﻤﺎ ﻓﻮﻗﻬﺎ ﻓﺄﻣﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮﺍ ﻓﻴﻌﻠﻤﻮﻥ ﺃﻧﻪ ﺍﻟﺤﻖ ﻣﻦ ﺭﺑﻬﻢ ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻛﻔﺮﻭﺍ ﻓﻴﻘﻮﻟﻮﻥ ﻣﺎﺫﺍ ﺃﺭﺍﺩ ﺍﻟﻠﻪ
ﺑﻬﺬﺍ ﻣﺜﻼ ﻳﻀﻞ ﺑﻪ ﻛﺜﻴﺮﺍ ﻭﻳﻬﺪﻱ ﺑﻪ ﻛﺜﻴﺮﺍ ﻭﻣﺎ ﻳﻀﻞ ﺑﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻔﺎﺳﻘﻴﻦ [ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ:26 ]
JADI Jelas, ALASAN INI BUKAN argumen TERHADAP LARANGAN karena tidak haram untuk belajar Al-Qur'an, KARENA ADA manfaat yang sangat besar, dan kebutuhan untuK KESEJAHTERAAN dALAM kehidupan berikutnya.
Demikian juga kalaam dan logika diperlukan untuk melindungi massa dari serangan kalaam dan argumentasi logis yang digunakan oleh Deviant, dan DARI non-Muslim YANG menyesatkan umat Islam. Anda perlu ilmu-ilmu ini untuk melindungi kepercayaan yang benar dari serangan yang
dihadapinya dari intelektual
menyimpang dan ahli retorika KAFIR.
Tentu saja, kadang-kadang, jika seseorang memiliki
kecenderungan menyimpang, DARI pengaruh kalaam YANG sebaliknya YAITU ILMU KALAM KAUM SESAT, MAKA Dia akan TERBAWA oleh argumen yang menyimpang, dan
jatuh KEPADA KEsesatAN, JADI LARANGAN ini bukan karena HAKIKAT ILMU kalaam itu sendiri.
Adapun klaim bahwa salaf tidak MENDALAMI ilmu-ilmu ini. Hal ini tidak sepenuhnya benar, KARENA dalam hal apapun, mereka menggunakan KODE ETIK.
Maksudku, mereka tahu
bagaimana membangun sebuah argumen PENDAPAT, dan mereka membantah dengan bukti-bukti rasional Deviant. Al-Shaafi'iy misalnya, menulis terhadap para filsuf yang berpendapat kenabian itu tidak mungkin. Selain
itu,Abu Ĥaniifah menulis KITAB KITAB dalam ILMU kalaam seperti al-Fiqh Al-Akbar, di mana ia berHUJAH melawan MutazilAH.
JADI"Hati-hati bahwa kritik dari beberapa ULAMA terhadap studi tentang logika YANG dimaksudkan
untuk logika YANG campur dengan filsafat Yunani. Lagi pula, tidak ada orang yang waras mereka akan melarang mempelajari
bagaimana membuat definisi atau membangun KAIDAH PENDAPAT. "

TANYA: Aku ingin tahu jenis logika YANG DI KATAKAN OLEH Hafiz Suyuti dan empat Imaam YANG mengutuk dan
melarang ILMU KALAM, KARENA IMAM Jalal Uddin Rumi (RA) dalam KITABnya yang terkenal YAITU Masnawi, BAHWA DALAM ayat, "Orang pertama yang
menggunakan logika adalah Iblis (setan), merujuk pada penolakan Iblis untuk bersujud di hadapan Adam (AS) karena ia diciptakan
dari tanah liat sementara Iblis itu terbuat dari api yang dianggap unggul DARI tanah liat. "
Atau Apakah mereka (ULAMA) menolak DAN mengutuk SEHINGGA MENGANGGAP "Kalam dan ilmu Mantiq ITU anti-Islam" ADALAH SEPERTI ILMU KALAM yang digunakan oleh Malaikat ??

JAWAB: Argumen ibliis adalah satu ARGUMEN LOGIKA YANG menyesatkan ,karena didasarkan pada premis palsu:
Pertama, ia menganggap api yang lebih baik dari tanah.
Kedua, ia menganggap bahwa apa yang berasal dari yang lebih dari dua UNSUR, tentu lebih baik daripada yang lain.
NAH PREMIS YANG kedua, tidak berdasar. Jadi Ibliis
menggunakan konstruksi
berdasarkan premis LOGIS YANG palsu , atau DI SEBUT analogi palsu.
Seseorang pernah berkata
kepada Imam Abu Hanifah (RA), :"Stop menggunakan Qiyas (analogi reasoning), Setan adalah yang pertama KALI merasionalisasi!",MAKA
Imam Abu Hanifah (rah) berpaling kepadanya dan berkata: "O begitu KAH?? argumen anda tidak rasional karena Setan
dirasionalisasi untuk menolak perintah Allah dan menjadi kafir. TETAPI rasionalisasi saya adalah untuk mengikuti perintah-perintah Allah.
Hal ini karena Qiyas SAYA
didasarkan DAN SEJALAN Quran, Sunnah Nabi, para
Sahabat (rh) dan Tabieen (rh). Jadi, KAMI adalah penganut Quran dan Sunnah, MAKA bagaimana KAMI bisa DIsamaKAN dengan Setan YANG terkutuk?
Orang itu menjawab, "aku salah, aku bertobat kepada Allah.

TANYA: beberapa Wahabi BERKATA:: Islam didasarkan pada naql dari aql Nabi tidak 'non-nabi.
Nabi telah memberitahu kita untuk SOLAT seperti yang kita KETAHUI. Kami SOLAT 5 kali sehari. Mungkin logika ANDA YANG Asy'ari dapat MENYATAKAN SOLAT 3 kali atau 7 kali.
Kami menegaskan SIFAT yang disebutkan dalam Quran dan hadis tanpa menggunakan logika.
Kami hanya mengatakan dan melakukan apa yang Nabi katakan dan lakukan, tidak seperti inovator.

JAWAB:
KATA Wahabi: Islam didasarkan pada naql dari aql Nabi BUKAN 'non-nabi.
KOMENTAR: Hal ini benar, meskipun seseorang tidak bisa PERCAYA KEPADA nabi tanpa menggunakan logika.
Seseorang tidak dapat bahkan TIDAK AKAN tahu seseorang adalah nabi tanpa logika, ARTINYA TIDAK AKAN TAU HAL ITU HANYA dengan Kitab Suci saja. SESEORANG AKAN tahu BAHWA seseorang ITU nabi dengan mukjizat- Nya:
1. Allah ada, karena BUKTI perubahan dunia, DAN SETIAP YANG BERUBAH MEMILIKI PERMULAAN, sehingga DUNIA memiliki awal, DAN PASTI ADA YANG MENciptakan, sehingga LOGIKA MENYATAKAN BAHWA sang pencipta ada.
2. Semua hal mungkin (hal-hal yang bisa memiliki awal),
diciptakan oleh Allah,.
3. Jika SESEORANG MENGklaim kenabian, dan menunjukkan suatu peristiwa luar biasa, dan tidak ada lawan YANG bisa menghentikan PERISTIWA ini atau TIDAK ADA YANG MAMPU meniru itu, maka LOGIKA BERKATA: Dia memiliki PERTOLONGAN Allah dalam
klaim-Nya, karena PERISTIWA ITU tidak
dapat terjadi kecuali Allah YANG menciptakan itu.
4. NABI kita Muhammad
menunjukkan mukjizat.
MAKA KESIMPULAN:
5. Muhammad adalah nabi Allah.

Wahabi: Jika Islam didasarkan pada logika, Nabi telah memberitahu kita
untuk SOLAT seperti yang kita MElihat NABI MELAKUKAN SALAT. Kami SOLAT 5 kali sehari. Mungkin logika Asy'ari ANDA BISA memberitahuKAN untuk SOLAT 3 kali atau 7 kali.
Kami menegaskan SIFAT yang disebutkan dalam Quran dan hadis tanpa menggunakan logika.
Kami hanya mengatakan dan melakukan apa yang Nabi katakan dan lakukan, tidak seperti Anda inovator.
*KOMENTAR: Kami juga hanya mengatakan dan melakukan apa yang NABI KATAKAN DAN lakukan. Contoh SOLAT, dan KETETAPAN waktu untuk SOLAT, ITU tidak dapat dibangun kecuali oleh Alkitab.
ADAPUN PERAN LOGIKA, Para AshariyyAH mengatakan: bahwa karena perintah Allah tidak bisa diketahui tanpa diberitahu perintahnya. MAKA MENGGABUNGKAN "logika" YANG merupakan seni mengetahui bagaimana membuat definisi yang tepat dan membangun sebuah argumen yang sehaT, ITU DI PERLUKAN UNTUK MENGHINDARKAN analogi YANG berdasarkan
premis palsu!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar