Selasa, 03 Mei 2011

Sikap jahmiyah,mu'tazilah,musyabih terhadap ayat sifat mutasabihat.

1) apa MAKSUD DARI mutazilah dan jahmiyyah MENAFIKAN SIFAT ALLAH ??

Jawaban: MAKSUDNYA mereka membantah bahwa Allah memiliki SIFAT MengetaHUI, kekuasaan, dll Mereka mengatakan bahwa ALLAH tahu tanpa SIFAT pengetahuan, menciptakan tanpa SIFAT QUDROT,Jahmiyyah adalah sejauh yang saya tahu TELAH musnaH sebagai sekte.
Namun, Ibnu Taimiyah dan
pengikutnya MENUDUH Sunni sebagai Jahmiyyah, karena Sunni MEN0LAK bahwa Allah MERUPAKAN sesuatu dengan dimensi fisik.
pengikut Ibnu Taimiyah
mengatakan bahwa KONSEP MEN0LAK DIMENSI FISIK adalah untuk menolak SIFAT Allah, dan KARENA alasan ini, MEREKA MENYEBUT SunnI SEBAGAI Jahmiyyah, dan mereka (para anthropomorphists), MENGKLAIM SEBAGAI Sunni, ini upaya untuk MEMBERI OPINI JELEK TERHADAP kaum Sunni, dan UNTUK menakut-nakuti orang SUPAYA menjauh dari AJARAN SUNNI.

BAGAIMANA PUN Ibnu Taimiyah sendiri, mengadopsi kepercayaan dari Jahmiyyah YAITU bahwa Siksaan di neraka tidak kekal, Ini adalah kepercayaan YANG MENENTANG konsensus ilmiah,SIKAP INI SebagaiMANA DIKATAKAN OLEH Imam As-Safi-iyy: "wa-l-junuun funuun,":kegilaan ADA beberapa jenis."

WAHABI BERKATA:
"madhab Salaf berkenaan
dengan sifat-sifat Allah adalah menegaskan SIFAT-SIFAT TERSEBUT SEBAGAIMANA ADANYA DENGAN arti / TERJEMAH (dhaahir), DAN meniadakan kemiripan apapun DENGAN ciptaan dan tanpa menanyakan bagaimanaNYA "(Al-Ghuniyah 'Kalaam wa Ahlihi, seperti dikutip dalam
Mukhtashar al-'Uluww (p.257/ no.311). Lihat juga al-Asmaa WAS-Sifaat (2/p.198) al-Baihaqi)
Salaf menegaskan PADA AYAT-AYAT SIFAT SEBAGAIMANA MAKNA D0hirNYA tetapi suyookh Asy'ariyyah MEyakini BAHWA HARUS MENAFIKAN MAKNA DOhir karena itu adalah makna YANG jelas MENYERUPAKAN DGN MAHLUK. Apa yang maksud UCAPAN Salaf 'SEBAGAIMANA D0hirNYA' ???

JAWABAN:
Ini adalah terjemahan sesat !! MEREKA MEMBAWAKAN UCAPAN INI :
"ﻛﺎﻥ ﻣﺬﻫﺐ
ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﻬﺎ,
ﻭﺇﺟﺮﺍﺀﻫﺎ ﻋﻠﻰ ﻇﺎﻫﺮﻫﺎ ﻭﻧﻔﻲ
ﺍﻟﻜﻴﻔﻴﺔ ﻋﻨﻬﺎ"
Yang berarti: "(ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻣﺬﻫﺐ
ﻓﻴﻬﺎ) jalan orang salaf dalam (teks MUTASABEHAT Kitab Suci)-, ''DI SINI mungkin MEREKA bisa membodohI seseorang DENGAN menyamakan Allah
TERHADAP ciptaan'',
-ADALAH (ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﻬﺎ) IMAN pada TEXT TERSEBUT (ﻭﺇﺟﺮﺍﺀﻫﺎ) dan MEMBERLAKUKAN TEXT pada (ﻋﻠﻰ ﻇﺎﻫﺮﻫﺎ) DOHIRNYA, (ﻭﻧﻔﻲ ﺍﻟﻜﻴﻔﻴﺔ ﻋﻨﻬﺎ) dan MENAFIKAN setiap modalitas (KAEFIYAH) dari TEXT TRSBT..
"Kemudian MEREKA MEMBAWA riwayat dari Az-Zuhriyy dan Makĥuul bahwa
mereka berkata
" ﺍﻣﻀﻮﺍ ﺍﻷﺣﺎﺩﻳﺚ
ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺟﺎﺀﺕ ", yang
berarti," (ﺍﻣﻀﻮﺍ) lulusKAN LAH (ﺍﻷﺣﺎﺩﻳﺚ) hadis-HADIS (ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺟﺎﺀﺕ) SEPERTI APA ADANYA, ", PENT. MEREKA MEMAHAMI UCAPAN SALAF INI BAHWA AYAT MUTASABEH MESTI DI AMBIL ''MAKNA / TERJEMAH'' DOHIRNYA! PADAHAL DALAM RIWAYATNYA Tidak disebutkan : 'BERLAKUKAN HADIS TRSBT DGN" ''makna/TERJEMAH'' DOHIRNYA ",TAPI DALAM REDAKSI; ''BERLAKUKAN LAFAD DOHIR..!!'' ARTINYA IMANI LAFADNYA BAHWA ITU SIFAT ALLAH ADAPUN REALITASNYA APA,HANYA ALLAH YANG TAU.
Subhana Allah, jika makna ATAU TERJEMAH YANG DOHIR DARI LAFAD-LAFAD TERSEBUT YANG dimaksud, maka mengapa salaf membuat masalah besar TENTANG TEXT MUTASABIHAT ?? Jika makna ATAU TERJEMAH DOHIR YANG di maksudkan maka SALAF tidak akan pernah menyebutkan cara-
cara menangani jenis teks MUTASABEHAT DALAM Kitab Suci..!!

PERTANYAAN:
Tapi klaim KAUM SALAFI bahwa riwayat dari Salaf mencakup semua SIFAT. misalnya jika KITA tidak BOLEH MENterjemah
harfiah Yad DENGAN ARTI Tangan, lalu mengapa menerjemahkan kata
RahmaN DENGAN ARTI PENGASIH yang merupakan terjemahan harfiah?
Sebagai contoh jika KITA ingin MEMBUAT kalimat metafora dalam bahasa INDONESIA kata Tangan mengacu PADA KEKUASAAN
maka terjemahan arab juga Yad HARUS mengacu kepada Qudrah dan bukan diterjemahkan sebagai TANGAN, DAN Qudrah mengacu pada Qudrah. Jadi apa YANG DI katakan SALAF adalah bahwa mereka nampaknya menerima Yad sebagai TANGAN karena ini adalah TERJEMAH narasi YANG muncul dan karena tidak ada Salaf mengatakan bahwa Yad adalah Ni'mah ATAU KEKUATAN sehingga
INI jelas MERUBAH MAKNA ke BENTUK lain, maka kita perlu menegaskan DENGAN TANGAN DAN meniadakan setiap kemiripan. Misalnya;ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻧﻔﺴﻲ
ﺑﻴﺪﻩ DEMI DZAT yang DIRIKU ADA PADA tanganNYA yang berarti DIRI kita ada di dalam KEUASAAN Allahl. Ini tidak BISA diterjemahkan 'Dengan DEMI DZAT YANG DIRI saya ADA PADA KEKUATAN NYA, NAH Apakah ada teks otentik jelas dari Salaf mengatakan 'MEREKA menerima LAFAD-LAFAD tampil tanpa makna' ??

JAWABAN:
Sebenarnya Abu Ĥaniifah YANG MANA BELIAU ADALAH ORANG PERSIA,secara eksplisit melarang terjemahan dari "yad" KE BAHASA Persia. Bahkan, semua ulama sepakat bahwa nama-nama dan sifat-sifat Allah tidak
dapat diterjemahkan ke bahasa lain jika terjemahan itu menyesatkan.
Bagaimana menggunakan kiasan, kita tidak BICARA DALAM HAL menerjemahkan dari NAS_NAS MUTASABEH DAN BUKAN TENTANG membuat implikasi apapun terhadap NAS, tetapi hanya
menggunakan idiom biasa dalam bahasa KESEHARIAN kita sendiri.
Seperti misalnya orang berkata dalam bahasa INDONESIA:: "URUSAN KITA di
tangan Allah."SAYA FIKIR, MEREKA tidak LAGI DALAM menerjemahkan atau merujuk pada SIFAT yad, tetapi menggunakan suatu istilah yang digunakan dalam bahasa mereka SEHARI-HARI .
Apakah hukm menggunakan
idiom seperti makna yang tersirat sangat jelas tanpa keraguan, bahwa orang tersebut tidak membuat tashbeeh atau tajseem,TOH MAKSUD UNGKAPAN; URUSAN KITA DITANGAN ALLAH ADALAH DI DALAM PENGATURAN ALLAH.
sungguh menyedihkan KEADAAN WAHABI INI, MEREKA
mengatakan hal-hal seperti "Nabi di atas kita" atau bahkan SIFAT status tinggi untuk sYuyukh mereka dengan mengatakan SYAIHK FULAN "di atas" SYAIKH FULAN, tetapi mereka kehilangan semua RASA
figurativeness / MAKNA KIASAN ketika mereka berbicara tentang Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar